Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau kegiatan vaksinasi COVID-19 dengan menggunakan vaksin AstraZeneca untuk para pengasuh dan santri di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa.

"Kami terima kasih karena teman-teman di Lirboyo Kediri, pak kiai, sudah berkenan untuk warganya dengan vaksin AstraZeneca," kata Menkes Budi di Pesantren Lirboyo.

Ia mengaku ditugasi oleh Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan vaksinasi bagi sekitar 181,5 juta rakyat Indonesia.

Untuk mengejar target itu, Menkes Budi mengatakan perlu waktu paling tidak 15 bulan, lebih lambat dari permintaan Presiden Jokowi agar selesai dalam 12 bulan. Molornya penyelesaian vaksinasi karena vaksin masih kurang.

"Tapi, beliau (Presiden Jokowi) minta 12 bulan, karena beliau bilang belum tahu vaksin itu kekebalannya berapa lama," ujar dia.

Untuk vaksin polio, kekebalannya bisa seumur hidup, sedangkan vaksin meningitis dua tahun.

Namun, untuk vaksin COVID-19 ini belum ada yang tahu, termasuk apakah nanti divaksinasi lagi. Untuk itu, vaksinasi harus diselesaikan 12 bulan sebelum kekebalan tersebut hilang.

Pihaknya juga bersyukur Indonesia dapat vaksin sehingga lebih banyak rakyat Indonesia yang divaksinasi lebih cepat. Di Indonesia ada 181,5 juta penduduk yang harus divaksinasi dan membutuhkan 365 juta vaksin.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kedua kanan) bersama Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar (kiri) menyaksikan penyuntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca kepada santri di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (23/3/2021). Kunjungan Menkes tersebut dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat bahwa vaksin AstraZeneca aman dan halal. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa.

Saat ini, vaksin yang ada diperebutkan seluruh negara, sehingga stoknya belum memenuhi untuk semua.

Ia menyebut jika vaksinasi terlambat, sehari jumlah orang yang meninggal dunia bisa 300 orang, sebulan bisa 9 ribu orang, dan jika terlambat satu tahun bisa 108 ribu orang meninggal dunia.

"Itu sebabnya kita harus cepat vaksinasi. Penerimaan masyarakat contohnya para kiai, ulama sangat penting. Tidak mungkin berhasil tanpa didukung semua komponen masyarakat," kata dia.

Menkes Budi juga meminta agar para tenaga medis serta masyarakat pada umumnya tidak terlalu takut. Ia memastikan vaksin ke Jatim akan datang cepat.

"Jangan takut, Jatim akan cepat kita vaksinasi, khususnya Lirboyo akan cepat divaksinasi. Mudah-mudahan tidak ada yang takut disuntik," kata dia.

Dalam kegiatan itu, ada sekitar 200 orang yang terdiri dari pengasuh serta santri PP Lirboyo Kota Kediri. Mereka antre diberi vaksin oleh petugas medis.

Juru bicara Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Kiai Oing Abdul Muid mengatakan jumlah 200 orang tersebut merupakan gelombang pertama dari sekitar 20 ribu yang akan divaksinasi.

Pihaknya juga mendukung vaksinasi untuk menekan pandemi COVID-19. "Ini bentuk dukungan dari pesantren dan NU bagi pemerintah," kata Gus Muid, sapaan akrabnya.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021