Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, berencana menggunakan konsep outdoor atau luar ruangan untuk kegiatan pembelajaran tatap muka yang segera dilakukan pada semester kedua tahun 2021.

"Dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro kali ini mungkin akan kita lakukan pembelajaran tatap muka untuk anak sekolah. Tetapi tentu dengan skema dan konsep yang benar-benar aman," ujar Wali Kota Madiun Maidi, di Madiun, Senin.

Menurut Maidi, saat ini PPKM berbasis mikro kembali diperpanjang hingga 5 April 2021. Namun, terdapat sejumlah kelonggaran dalam penerapannya. Salah satunya, terkait kegiatan belajar mengajar.

"Sesuai Inmendagri Nomor 6 Tahu  2021, penerapan kegiatan belajar mengajar boleh dilakukan secara tatap muka maupun masih menggunakan konsep daring. Namun, jika tatap muka tentu dengan syarat khusus. Salah satunya, semua tenaga pendidik wajib sudah tuntas dilakukan vaksinasi," tutur-nya.

Kota Madiun cukup siap melakukan pembelajaran tatap muka sebab proses vaksinasi tenaga pendidik sudah sampai pada tahap kedua. Kendati begitu, pihaknya tidak mau gegabah karena proses pembelajaran tatap muka rencananya dilakukan secara bertahap.

Pihaknya berencana melaksanakan pembelajaran tatap muma dengan konsel outdoor learning. Artinya, tetap tatap muka tetapi tidak di dalam kelas. Hal itu dilakukan pada mata pelajaran (mapel) pilihan seperti bertemakan alam, yakni bilogo atau IPA untuk SD. Sebab, ada banyak pembelajaran yang dapat dilakukan. Salah satunya terkait ekosistem.

Ia menilai pembelajaran tatap muka luar ruangan PTM  ukup tepat dengan kondisi sekarang ini. Namun, hal itu tetap berdasarkan izin orang tua.

"Jadi, kita pilih dulu mapel tertentu yang dilakukan tatap muka tetapi di pembelajarannya dilakukan di luar kelas. Seperti biologi atau yang lainnya," ujarnya.

Namun, lanjutnya, pembelajaran tatap muka tetap berdasar izin orang tua. Proses pembelajaran bisa tetap dilakukan secara daring jika izin tak diberikan. Pembelajaran tatap muka di luar kelas juga tetap dengan pembatasan dan tentu juga dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

"Pembelajaran tatap muka memang terus kita siapkan. Tetapi tentu tidak kemudian dipaksankan. Tetap harus terukur dan benar-benar aman," ucap mantan guru tersebut.

Ia menambahkan upaya-upaya tersebut dilakukannya untuk mencegah penularan COVID-19 di wilayah Kota Madiun.

Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Senin (22/3), mencapai 1.801 orang. Dari jumlah itu, 1.609 orang di antaranya telah sembuh, 27 orang lainnya masih dalam perawatan, 43 orang isolasi mandiri, dan 122 orang meninggal dunia.

Tambahan kasus pada Senin (21/3), konfirmasi baru sebanyak 14 orang, sembuh 11 orang, dan meninggal dunia dua orang.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021