Taufan Nuswantari (49) salah satu peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) menceritakan pengalamannya ketika harus menjalani serangkaian pengobatan dikarenakan penyakit saraf terjepit. Mulai dari pemeriksaan awal hingga berujung pada terapi di rumah sakit.

"Awalnya nyeri di bagian punggung, mungkin karena saya sendiri juga banyak aktivitas dan sering angkat-angkat. Ragu sebenarnya mau periksa atau tidak. Tapi kok lama kelamaan tidak tahan juga. Akhirnya saya putuskan untuk pergi ke klinik tempat saya terdaftar sebagai peserta JKN-KIS," ujar Taufan membuka cerita.

Setelah menjalani pemeriksaan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat dirinya terdaftar, Taufan mendapat rujukan berobat ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) guna mendapat pemeriksaan di dokter spesialis saraf. Taufan awalnya tidak menyangka bahwa dirinya didiagnosa saraf terjepit, sehingga ia harus menjalani terapi secara rutin guna menyembuhkan penyakitnya.

Dikutip dari www.klikdokter.com dijelaskan bahwa saraf terjepit atau hernia nucleus pulposus (HNP) adalah suatu kondisi dimana bantalan antar tulang belakang menonjol. Sehingga menekan saraf di sekitarnya. Adapaun gejala penyakit tersebut akan muncul pada tempat terjadinya saraf terjepit. Misalnya HNP yang terjadi pada punggung bawah, maka gelaja akan timbul adalah nyeri pada punggung bawah tersebut.

"Oleh dokter saya diberikan obat untuk diminum dan juga jadwal rutin untuk terapi. Obatnya dikonsumsi ketika saat rasa nyeri itu muncul. Tidak ada perbedaan pelayanan juga ketika saya berulang kali menjalani terapi, pelayanannya bagus, bahkan fasilitas dari rumah sakit obatnya diantar sampai ke rumah," kata Taufan.

Ia menambahkan bahwa selama menjalani pengobatan, mulai dari FKTP hingga FKRTL ia tidak mengalami kendala apapun. Semua dilakukannya sesuai dengan prosedur alur pelayanan, sehingga semuanya lancar hingga saat ini dirinya menyebutkan telah sembuh dari penyakitnya.

"Kalau misal kurang paham, petugasnya pasti menjelaskan dengan detail dan sabar. Pokonya program JKN-KIS itu bagus sekali. Saya berterima kasih karena program tersebut benar-benar memberikan pelayanan yang maksimal bagi pesertanya," katanya.

Oleh karena itu, ia berpesan bagi masyarakat yang belum menjadi peserta JKN-KIS, segeralah bergabung karena kita tidak akan pernah tahu kondisi ke depannya, dan tidak selamanya kita selalu dalam keadaan sehat. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021