Pengurus DPD Partai Nasional Demokrat atau Nasdem Kabupaten Tulungagung akan mengusulkan nama calon wakil bupati sendiri di luar nama-nama yang sudah direkomendasikan oleh PDIP.
"Sudah menjadi keputusan sejak lama, Nasdem memiliki hak yang sama dan akan mengusulkan calon sendiri (di luar PDIP)," kata Ketua DPD Nasdem Tulungagung Ahmad Djadi di Tulungagung, Jawa Timur, Ahad.
Hanya saja, siapa saja yang akan diusulkan dan telah masuk penjaringan, Ahmad Djadi belum pernah merilisnya kepada media. Ia justru menyatakan semua memiliki peluang dan kesempatan yang sama, termasuk dirinya.
"Kami akan munculkan setelah ada rekomendasi dari DPP (Nasdem)," katanya.
Pernyataan senada disampaikan Sekretaris DPD Partai Nasdem Tulungagung Tatang yang menyatakan nama-nama dalam proses penjaringan sudah berada di tangan DPP Nasdem dan kini tinggal menunggu rekomendasi turun.
"Tetapi, menurut pimpinan Nasdem, punya calon sendiri. Pimpinan Nasdem di Tulungagung tidak bisa memutuskan sendiri. Itu kewenanangan DPP,” ujarnya.
Tatang mengatakan pihaknya sejauh ini belum ada koordinasi maupun komunikasi dengan PDIP terkait nama-nama cawabup yang mereka usulkan untuk mengisi kursi Wabup Tulungagung yang masih lowong.
"Belum ada komunikasi itu, baik dari calon maupun apa (partai) belum ada yang ke DPD Nasdem Tulungagung," ujarnya.
Sesuai dengan mekanisme pengusulan bakal calon di UU Nomor 10/2016 pasal 176, dijelaskan bahwa partai pengusung atau gabungan partai pengusung berhak mengusulkan dua nama calon wakil bupati.
Itu artinya, nama calon wakil bupati yang bisa diusulkan gabungan parpol pengusung dibatasi hanya dua nama.
Karena partai pengusung Sahri Mulyo-Maryoto Birowo (Sahto) dalam Pilkada 2018 ada dua, yakni PDIP dan Partai nasdem, maka masing-masing bisa mengusulkan satu nama calon untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan di DPRD Tulungagung, dan mendapat rekomendasi.
Atau bisa juga kedua parpol bersepakat membawa dua nama calon yang diusulkan ke DPRD untuk mendapat persetujuan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Sudah menjadi keputusan sejak lama, Nasdem memiliki hak yang sama dan akan mengusulkan calon sendiri (di luar PDIP)," kata Ketua DPD Nasdem Tulungagung Ahmad Djadi di Tulungagung, Jawa Timur, Ahad.
Hanya saja, siapa saja yang akan diusulkan dan telah masuk penjaringan, Ahmad Djadi belum pernah merilisnya kepada media. Ia justru menyatakan semua memiliki peluang dan kesempatan yang sama, termasuk dirinya.
"Kami akan munculkan setelah ada rekomendasi dari DPP (Nasdem)," katanya.
Pernyataan senada disampaikan Sekretaris DPD Partai Nasdem Tulungagung Tatang yang menyatakan nama-nama dalam proses penjaringan sudah berada di tangan DPP Nasdem dan kini tinggal menunggu rekomendasi turun.
"Tetapi, menurut pimpinan Nasdem, punya calon sendiri. Pimpinan Nasdem di Tulungagung tidak bisa memutuskan sendiri. Itu kewenanangan DPP,” ujarnya.
Tatang mengatakan pihaknya sejauh ini belum ada koordinasi maupun komunikasi dengan PDIP terkait nama-nama cawabup yang mereka usulkan untuk mengisi kursi Wabup Tulungagung yang masih lowong.
"Belum ada komunikasi itu, baik dari calon maupun apa (partai) belum ada yang ke DPD Nasdem Tulungagung," ujarnya.
Sesuai dengan mekanisme pengusulan bakal calon di UU Nomor 10/2016 pasal 176, dijelaskan bahwa partai pengusung atau gabungan partai pengusung berhak mengusulkan dua nama calon wakil bupati.
Itu artinya, nama calon wakil bupati yang bisa diusulkan gabungan parpol pengusung dibatasi hanya dua nama.
Karena partai pengusung Sahri Mulyo-Maryoto Birowo (Sahto) dalam Pilkada 2018 ada dua, yakni PDIP dan Partai nasdem, maka masing-masing bisa mengusulkan satu nama calon untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan di DPRD Tulungagung, dan mendapat rekomendasi.
Atau bisa juga kedua parpol bersepakat membawa dua nama calon yang diusulkan ke DPRD untuk mendapat persetujuan.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021