Pemerintah Kota Madiun melakukan pengecekan kesiapan penerapan protokol kesehatan di sejumlah sekolah tingkat SMA sederajat di wilayahnya menjelang pelaksanaan Evaluasi Hasil Belajar Berbasis Komputer dan Smartphone (EHB2KS).

Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun Lismawati mengatakan pengecekan bertujuan untuk memastikan seluruh sekolah mampu melaksanakan kegiatan EHB2KS tersebut dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Mulai dari masuk ke halaman, area parkir, hingga masuk ke dalam kelas, semuanya sudah sesuai dengan protokol kesehatan. Sarana prasarana seperti tempat cuci tangan dan jarak tempat duduk juga sudah disiapkan sesuai aturan," ujar Lismawati di sela pengecekan protokol kesehatan di SMA Negeri 2 Madiun, Jumat.

Sesuai jadwal, kegiatan EHB2KS berlangsung pada 22-29 Maret 2021 dan dilakukan di sekolah masing-masing. Adapun, EHB2KS merupakan salah satu syarat kelulusan yang wajib dijalani siswa kelas XII (kelas 3 SMA/SMK) sederajat setelah ujian nasional ditiadakan.

Lismawati menambahkan setelah melakukan pengecekan dan pemantauan lapangan, tim Penegak Disiplin Protokol Kesehatan Corona Virus agar Warga Sehat (Pendekar Waras) Kota Madiun akan membuat laporan kepada Tim Satuan Tugas COVID-19 Kota Madiun. Jika Tim Satgas COVID-19 memberikan surat rekomendasi, EHB2KS dapat dilaksanakan.

Kasi SMA dan PKLK Cabdindik Provinsi Jatim Wilayah Madiun-Ngawi Purwantini mengatakan bahwa pihaknya akan terus memantau pelaksanaan EHB2KS sejak awal hingga akhir. Dia berharap, surat rekomendasi dari Pemkot Madiun untuk pelaksanaan kegiatan tersebut bisa segera turun.

"Besar harapan kami surat rekomendasi segera turun, sehingga EHB2KS bisa berjalan lancar," kata Purwantini.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 2 Madiun Pramudjo Budiarto mengatakan ada sekitar 300 anak yang akan mengikuti EHB2KS di sekolahnya. Selama 22-29 Maret, pelaksanaan ujian tersebut berlangsung dalam tiga "shift" atau giliran.

Pihak sekolah menyediakan 11 ruangan dan satu ruangan cadangan jika terjadi gangguan teknis.

"Selain protokol kesehatan, persiapan teknis ujian, seperti sarana prasarana, prokes, dan pengawas juga sudah siap. Tinggal menunggu keputusan dan rekomendasi dari pemerintah daerah setempat," katanya.

Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Jumat (19/3), mencapai 1.754 orang. Dari jumlah itu, 1.556 orang di antaranya telah sembuh, 36 orang lainnya masih dalam perawatan, 45 orang isolasi mandiri, dan 117 orang meninggal dunia.

Tambahan kasus pada Jumat (19/3), konfirmasi baru sebanyak 15 orang, sembuh 19 orang, dan meninggal dunia dua orang.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021