Kedai Ketan Punel yang berlokasi di Jalan Darmo Seberang Taman Bungkul, Kota Surabaya, Jawa Timur, memberikan layanan gratis berupa satu porsi ketan kepada warga yang telah sudah mendapatkan vaksin COVID-19.
Pemilik Kedai Ketan Punel Wahyu Darmawan di Surabaya, Sabtu, mengatakan jika apa yang dilakukan itu hanya semata-mata mencoba untuk ikut membantu sosialisasi pentingnya vaksin COVID-19.
"Harapannya, agar vaksinasi ini bisa segera menyentuh banyak warga masyarakat sehingga akan segera bisa terbentuk herd immunity," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mengapresiasi program vaksinasi dengan memberikan satu porsi ketan secara gratis bagi warga yang sudah divaksin.
"Kami selaku pelaku usaha juga ingin segera mendapatkan vaksin prioritas agar bisa bertransaksi dengan nyaman dan aman," katanya.
Ditanya sampai kapan menyediakan ketan gratis untuk warga yang telah divaksin? Wahyu menuturkan jika pihaknya tidak menarget sampai kapan hal itu dilakukan.
"Selama ketannya masih ada, silakan mampir dan dapatkan seporsi ketan punel bubuk kedelai gratis bila anda sudah divaksin," kata Wahyu.
Wahyu berharap kepada pemangku kebijakan dalam hal ini pemerintah untuk juga memperhatikan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Surabaya agar bisa segera divaksin.
"Kami ini setiap hari berinteraksi dengan pembeli. Artinya juga rentan dengan COVID-19. Jadi tidak ada salahnya kalau kami juga bisa segera divaksin," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya Anas Karno sebelumnya mendorong agar Dinas Kesehatan Surabaya menjadwalkan para pelaku UMKM dalam daftar prioritas vaksinasi COVID-19.
"Para pelaku UMKM sering bersinggungan langsung dengan masyarakat ketika melakukan transaksi, sehingga layak mendapatkan vaksin untuk mencegah penularan dan tertular," kata Anas.
Selain itu, lanjut dia, Komisi B meminta Dinas Koperasi dan Dinas Perdagangan agar mendata semua pelaku UMKM di Surabaya untuk mendapatkan vaksin yang nantinya akan ditindak lanjuti oleh Dinas Kesehatan Surabaya.
Sekretaris Dinkes Kota Surabaya Yohana Susi sesuai instruksi pemerintah, prioritas utama adalah tenaga kesehatan dan pekerja di bidang kesehatan disusul petugas pelayan publik dan lansia.
"Vaksinasi dosis kedua untuk nakes belum selesai," katanya.
Untuk memfasilitasi keinginan para pelaku UMKM untuk masuk dalam skala prioritas vaksinasi, Susi mengataka piihaknya belum bisa memastikan kapan akan divaksinasi karena menunggu distribusi vaksin dari pusat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Pemilik Kedai Ketan Punel Wahyu Darmawan di Surabaya, Sabtu, mengatakan jika apa yang dilakukan itu hanya semata-mata mencoba untuk ikut membantu sosialisasi pentingnya vaksin COVID-19.
"Harapannya, agar vaksinasi ini bisa segera menyentuh banyak warga masyarakat sehingga akan segera bisa terbentuk herd immunity," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mengapresiasi program vaksinasi dengan memberikan satu porsi ketan secara gratis bagi warga yang sudah divaksin.
"Kami selaku pelaku usaha juga ingin segera mendapatkan vaksin prioritas agar bisa bertransaksi dengan nyaman dan aman," katanya.
Ditanya sampai kapan menyediakan ketan gratis untuk warga yang telah divaksin? Wahyu menuturkan jika pihaknya tidak menarget sampai kapan hal itu dilakukan.
"Selama ketannya masih ada, silakan mampir dan dapatkan seporsi ketan punel bubuk kedelai gratis bila anda sudah divaksin," kata Wahyu.
Wahyu berharap kepada pemangku kebijakan dalam hal ini pemerintah untuk juga memperhatikan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Surabaya agar bisa segera divaksin.
"Kami ini setiap hari berinteraksi dengan pembeli. Artinya juga rentan dengan COVID-19. Jadi tidak ada salahnya kalau kami juga bisa segera divaksin," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya Anas Karno sebelumnya mendorong agar Dinas Kesehatan Surabaya menjadwalkan para pelaku UMKM dalam daftar prioritas vaksinasi COVID-19.
"Para pelaku UMKM sering bersinggungan langsung dengan masyarakat ketika melakukan transaksi, sehingga layak mendapatkan vaksin untuk mencegah penularan dan tertular," kata Anas.
Selain itu, lanjut dia, Komisi B meminta Dinas Koperasi dan Dinas Perdagangan agar mendata semua pelaku UMKM di Surabaya untuk mendapatkan vaksin yang nantinya akan ditindak lanjuti oleh Dinas Kesehatan Surabaya.
Sekretaris Dinkes Kota Surabaya Yohana Susi sesuai instruksi pemerintah, prioritas utama adalah tenaga kesehatan dan pekerja di bidang kesehatan disusul petugas pelayan publik dan lansia.
"Vaksinasi dosis kedua untuk nakes belum selesai," katanya.
Untuk memfasilitasi keinginan para pelaku UMKM untuk masuk dalam skala prioritas vaksinasi, Susi mengataka piihaknya belum bisa memastikan kapan akan divaksinasi karena menunggu distribusi vaksin dari pusat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021