Para penyandang disabilitas di Kediri, Jawa Timur, akan mendapatkan pelatihan Jadi Pengusaha Mandiri (JAPRI) People With Dissability (PWD) yang digelar USAID bekerja sama dengan komunitas disabilitas di kota itu.

Field Officer (FO) JAPRI-PWD wilayah Kediri dan Malang Munawaroh di Kediri, Kamis, mengatakan kegiatan ini sengaja digelar di Kediri dengan melibatkan disabilitas. Peluang untuk menjadi seorang pengusaha sukses tidak hanya untuk orang tertentu, melainkan bagi siapapun yang berkemauan tinggi, termasuk disabilitas.

Kegiatan itu sebagai upaya memberikan pelatihan kewirausahaan agar mereka berdaya terlebih lagi saat pandemi COVID-19 ini.

"Kami berkeinginan memupuk kemandirian teman-teman disabilitas di Kota Kediri, salah satunya dengan berwirausaha," kata Munawaroh.

Ia menambahkan melalui kegiatan ini, para disabilitas dengan keterbatasan apapun akan diajari bagaimana menjadi seorang wirausaha sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Kegiatan ini juga untuk memupuk kepercayaan diri sehingga mereka menjadi lebih sejahtera.

Terlebih lagi, saat ini masih pandemi COVID-19, sehingga para penyandang disabilitas pun bisa memafaatkan pelatihan ini untuk berkarya. Hasil produknya pun bisa dijual secara daring.

"Tujuannya demi tercapainya kesejahteraan sosial bagi teman-teman disabilitas, meski terbatas bukan berarti tidak bisa berkreativitas," kata Munawaroh.

Dia menambahkan program ini akan berlangsung selama setahun penuh. Bagi peserta yang terdaftar dalam kegiatan ini, pascamendapatkan pelatihan berwirausaha, mereka akan terus mendapatkan pendampingan hingga benar-benar bisa berwirausaha mandiri.

Saat pelatihan, berbagai materi diajarkan misalnya tentang dasar-dasar usaha hingga pendampingan dalam berwirausaha.

"Materi-materi yang diajarkan beragam, mulai dari dasar-dasar berwirausaha, ilmu pemasaran, hingga inspirasi dan motivasi yang diharapkan dapat membangun semangat peserta," ujar perempuan yang juga Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Kota Kediri ini.

Pihaknya juga sangat berterimakasih dengan Pemerintah Kota Kediri yang telah memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya kegiatan ini.

"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur karena dukungan Pemkot Kediri kepada kami (disabilitas di Kota Kediri) acara ini bisa diselenggarakan di Kota Kediri," kata dia.

Saat ini JAPRI-PWD juga masih membuka pendaftaran gelombang kedua bagi calon peserta yang berminat untuk mengikuti program ini. Pendaftaran dibuka hingga April 2021.

"Jadi yang berminat bisa silahkan langsung mendaftar melalui laman yang tertera di akun Instagram resmi @hwdimedia.id," kata Munawaroh.

Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Triyono Kutut mengatakan pemerintah kota juga memfasilitasi disabilitas di Kota Kediri dengan berbagai macam pelatihan keterampilan sesuai dengan minat mereka. Misalnya, mereka yang tuna netra biasanya diajarkan untuk berlatih musik.

Bahkan, Dinas Sosial Kota Kediri juga memfasilitasi jika ada warga yang mengundang mereka untuk berbagai acara. Untuk honor juga diberikan penuh untuk mereka.

"Kami fasilitasi mereka berlatih musik, pelatihan keterampilan, bahkan kami berikan apa yang mereka butuhkan. Misalnya untuk tuna netra rata-rata membutuhkan untuk fasilitas tempat tidur karena mereka bisa memijit," katanya.

Triyono juga menambahkan, pemerintah kota juga memberikan bantuan bahan pokok untuk mereka. Pada 2020 terdapat sekitar 500 disabilitas yang mendapatkan paket bahan pokok. Bahkan, jika ada yang cacat permanen, artinya hanya bisa di tempat tidur saja, keluarga juga diberi bantuan uang per bulan. 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021