Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, telah memulai proses pemberian vaksin kepada warga di tahap kedua sebagai upaya memutus penyebaran COVID-19.

Kepala Seksi Survalen dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Kediri Yuni Ulfiah menjelaskan bahwa sebelum menerima vaksinasi, para peserta harus melewati beberapa proses yang sama seperti pada tahap pertama.

Pertama adalah proses pendaftaran dan verifikasi data. Jika data sudah sesuai, para calon penerima vaksin akan melakukan pengecekan kesehatan dan mendapatakan 16 pertanyaan. 

"Tahap pengecekan atau screening merupakan penentu apakah dapat menerima vaksin atau tidak," kata Yuni di Kediri, Jumat.

Yuni juga menjelaskan bahwa ada sedikit perubahan pada 16 indikator pertanyaan bagi para peserta vaksinasi. Jika pada tahap pertama ibu menyusui tidak boleh menerima vaksin, pada tahap dua ini boleh. Jika pada tahap pertama tekanan batas hipertensi yang diperboleh 140/90, pada tahap dua batas hipertensi yang diperbolehkan 180/110. Jika pada tahap pertama Diabet hba1c  harus 111, sedangkan pada tahap dua ini asalkan tidak ada gejala akut boleh mengikuti vaksinasi.

Setelah berhasil melalui proses ini, para penerima vaksin siap diinjeksikan vaksinasi. Dan dilanjutkan dengan observasi selama 30 menit dan pemberian sertifikat. Observasi ini bertujuan untuk memantau reaksi pasca vaksinasi. 

Yuni menambahkan bahwa vaksinasi ini aman dan halal, jadi masyarakat tidak perlu takut. 

"Pada tahap 1 kemarin, saya juga menerima vaksinasi. Memang vaksinasi ini aman dan halal, serta tidak memiliki efek samping,". kata dia.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021