Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menggali inspirasi dari program "Pamekasan Hebat" yang dicanangkan Bupati Pamekasan, Jawa Timur, Baddrut Tamam, dalam webinar bertajuk "Inspirasi Madura: Modal Sosial Masyarakat untuk Pembangunan".

"Kita perlu banyak menggali inspirasi dari program bupati muda di Madura ini, karena memang banyak terobosan yang telah dilakukan sejak beliau menjabat sebagai Bupati Pamekasan," kata pemandu acara itu Prof Dr Suparto Wijoyo yang dipantau di Pamekasan, Selasa.

Pada webinar itu, Bupati Baddrut Tamam memulai pemaparannya dengan membahas struktur ketaatan masyarakat Madura yang menurutnya sebagai modal sosial dalam membangun tradisi dan budaya Madura yang berkearifan lokal, yakni bhapak, babhuk, guruh, ratoh.

"Artinya, bapak, ibu, guru dan pemimpin," katanya.

Struktur ketaatan orang ini, lanjut bupati, merupakan salah satu potensi nilai budaya dan tradisi Madura dalam penguatan identitas sosial, di samping memang dikenal sebagai kelompok masyarakat yang memiliki etos yang tinggi.

"Guyonannya dengan etos kerja ini, orang Madura selangkah lebih maju. Di depan pom bensin, orang Madura jual bensin dan di depan toko mas, biasanya beli toko mas," urai bupati.

Tugas negara, atau pemerintahan adalah memaksimalkan modal sosial yang ada, yakni komitmen dalam menjaga hubungan baik berdasarkan struktur ketaatan dan etos kerja yang luar biasa tersebut melalui program yang mendukung dan berpihak pada kemajuan ekonomi masyarakat Madura.

"Makanya gerakan yang kami gaungkan saat kampanye dan hingga saat ini adalah menggugah kepedulian masyarakat Madura, khususnya di Pamekasan, dengan menyentuh instrumen pada struktur ketaatan itu tadi, berikut penguatan identitasnya melalui gerakan berbelanja ke warung tetangga," kata Baddrut Tamam.

Dalam tataran ideologis, sambung Baddrut Tamam, orang Madura memang memiliki identitas sosial yang tinggi, sehingga jika hidup di perantauan, maka identitas ke-Madura-annya tetap dibawa. Tapi dalam tataran ekonomi praktis belum, sehingga perlu ada sentuhan terstruktur dalam pemerintah.

Bupati muda ini mengemukakan, sentuhan terstruktur yang dilakukan Pemkab Pamekasan saat ini program desa tematik yang pada 2021 tema besarnya "Desaku Makmur, Pamekasan Hebat". Masing-masing desa harus memiliki tema sebagai program unggulan desa, sesuai dengan potensi ekonomi yang bisa dikembangkan di desa itu.

Kerja sama dengan kampus dan pegiat sosial dalam rangka memajukan desa, menurut Baddrut Tamam, merupakan salah satu upaya sistemik dalam menyamakan cara pandang masyarakat desa. Apalagi kebutuhan sandang masyarakat di Pulau Madura, khususnya Pamekasan, selama ini banyak yang masih dibeli dari luar Pamekasan, seperti sarung dan songkok.

Maka, upaya untuk mendorong peredaran ekonomi tetap di Pamekasan, salah satunya dengan membuat kebijakan untuk mendorong perputaran ekonomi tetap di Pamekasan, yakni dengan membentuk komunitas masyarakat dari kalangan pemuda sebagai pelaku usaha, melalui program pembentukan 10.000 pengusaha baru.

Di bidang kesejahteraan rakyat, implementasi penguatan identitas sosial masyarakat Madura dilakukan melalui program antar jemput warga yang sakit yang disebut dengan "Pamekasan Call Care/PCC".

Baddrut menuturkan, fasilitas pendukung program ini, Pemkab Pamekasan telah menyediakan Mobil Sigap di 178 desa yang tersebar di 13 kecamatan.

Sementara, nilai-nilai keagamaan sebagai implementasi dari nilai agama Islam yang rahmatan lil-alamin, menurut Baddrut Tamam, harus dipraktikkan dalam kehidupan nyata di bidang pelayanan publik. "salam, senyum dan sapa, harus menjadi menjadi tradisi," katanya.

Selain Bupati Pamekasan, tokoh muda pemerintahan di Pamekasan yang juga menjadi narasumber pada webinar itu, Ketua DPRD Pamekasan Fathor Rohman.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menjelaskan, kerja sama merupakan modal utama dalam mewujudkan pelaksanaan program yang baik dan berpihak kepada kepentingan masyarakat.

"Kami selalu mengiringi langkah bupati. Karena prinsip kami, bukan pada bentuk dan jenis program, akan tetapi pada asas manfaat. Jika menyentuh langsung pada kepentingan publik, maka 1.000 persen pun kami bela," kata Fathor.

Narasumber lain yang juga menjadi pembicara pada webinar itu, Direktur Sekolah Pascasarjana Unair Surabaya Prof Baddri Munir Sukoco, akademisi dari Malaysia Dr Yatno Ladiqi dan Ketua Fraksi Gerindra Jawa Timur Ahmad Hadinudin.

Seminar daring melalui aplikasi zoom meeting dan channel youtobe, serta disiarkan secara langsung pada jaringan Radio Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) se- Jawa Timur ini sebagai bentuk persiapan pada seminar berikutnya yang bertema "Kampus Membangun Desa".

Pada webinar yang akan digelar 19 Februari 2021 itu, Menteri Desa Abdul Halim Iskandar dan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam juga akan menjadi narasumber bersama Rektor Unair Prof Moh Nasih dan Direktur Sekolah Pascasarjana Unair Prof Badri Munir Sukoco.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021