"Not all of us can do great things, but we can do small things with great love". Itu adalah sebuah kutipan dari Mother Teresa yang sangat menginspirasi Karsten Anyndia Putrikasih. 

Wanita berusia 25 tahun asal Kota Madiun tersebut sangat menyadari bahwa di luar sana masih banyak orang yang sedang berjuang untuk hidupnya. Tak sedikit mereka yang harus berjuang mati-matian untuk bisa melanjutkan hidup dan berkumpul bersama keluarganya.

"Ada satu kejadian yang pada akhirnya menyadarkan saya betapa kesehatan adalah sesuatu yang sangat berharga sekaligus mahal harganya. Itu dialami oleh almarhum ayah saya sendiri. Beliau sakit dan segala upaya sudah kami lakukan namun pada akhirnya kehendak Tuhan berkata lain," kata Anyndia.

Lima tahun yang lalu, tepatnya bulan Februari tahun 2016, sang ayah menerima tindakan pemasangan ring untuk jantungnya. Anyndia menyadari bahwa tindakan tersebut memerlukan biaya yang tidak sedikit, belum lagi ditambah dengan biaya fasilitas rumah sakit dan tindakan medis lainnya. 

Akan tetapi Anyndia masih bersyukur karena sang ayah sudah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). 

"Biaya yang kami keluarkan tidak sebesar yang seharusnya kami tanggung jika tidak menggunakan kartu JKN-KIS. Program jaminan kesehatan tersebut benar-benar sangat membantu hingga operasi pemasangan ring berhasil dan ayah saya waktu itu kembali dapat melakukan aktivitas. Ya, walaupun pada akhirnya Tuhan lebih sayang dengan ayah saya," cerita Anyndia.

Dari kejadian tersebut ia dapat mengambil pelajaran bahwa kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di depan nanti. 

Anyndia hanya berharap bahwa semua masyarakat selalu dalam keadaan sehat, dapat melakukan aktivitasnya, dapat beribadah, dan dapat menikmati kebersamaan bersama keluarganya masing-masing.

"Oleh karena itu, apa salahnya jika kita sedia payung sebelum hujan? Apalagi kalau hujannya sangat deras hingga membuat kita basah kuyup. Bagi saya, dengan menjadi peserta JKN-KIS adalah salah satu bentuk tindakan antisipasi jika suatu saat kita diberi sakit oleh Tuhan," ungkapnya.

Anyndia bahkan bersyukur selama menjadi peserta JKN-KIS belum pernah menggunakannya untuk berobat. Bahkan dirinya selalu tertib untuk tetap membayar iuran demi keberlangsungan program jaminan kesehatan tersebut. 

"Ini yang bisa saya lakukan untuk sesama umat manusia, membantu mereka, bersolidaritas dengan apa yang mereka alami dan rasakan. Iuran yang kita bayarkan sangat berharga untuk mereka yang benar-benar membutuhkan. Semoga bisa membantu dan tetap semangat untuk setiap kita yang sedang berjuang," tutup Anyndia. (*)
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021