Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono mencatat kinerja selama dua tahun mengawal kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto dinilainya penuh kerja keras, detail dan langsung menuju sasaran permasalahan.
"Sehingga capaiannya sangat terukur. Baik di internal OPD ataupun bagi kepentingan masyarakat Jawa Timur. Mulai persoalan kesehatan, ekonomi, sosial hingga ketahanan pangan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Minggu.
Sejak 2019 maupun 2020 atau di saat semua provinsi diterpa krisis pandemi COVID-19, kata dia, Jatim mampu menunjukkan inovasi dan keberhasilan dalam menangani segala macam persoalan dengan baik, cepat dan transparan.
Data menunjukkan, hingga Januari 2021 tercatat beberapa capaian berjalan sesuai target, bahkan di urusan pertumbuhan ekonomi, Jatim masih terkuat di skala nasional.
Apalagi dengan catatan perputaran uang atau PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) sebesar Rp581,5 triliun di triwulan ke IV tahun 2020.
"Jawa Timur adalah penyumbang ekonomi terbesar nomor dua di Pulau Jawa dengan kontribusi 25,01 persen," ucap mantan bupati Tulungagung dua periode tersebut.
Selain itu, lanjut Heru, perhatian pemerintah dalam hal kesehatan khususnya menekan pertumbuhan penderita COVID-19 berjalan taktis.
Mulai dari upaya upaya pencegahan, tingkat kesembuhan serta safety net bagi rumah tangga yang perekonomiannya terdampak.
Kemudian, penanganan para penderita serta penyediaan ruang rumah sakit disediakan dengan cukup serta menggunakan pelayanan terbaik.
"Ibu Gubernur tidak ingin ada penderita COVID-19 ditangani setengah setengah, tapi semaksimal mungkin sampai sembuh. Di sisi lain, urusan ekonomi juga harus tetap berjalan dengan protokol kesehatan," katanya.
Upaya tersebut dinilainya membuahkan hasil meskipun masih dalam kondisi pandemi, semisal di sektor ketahanan pangan atau bidang pertanian, yang tidak terlalu terdampak COVID-19.
"Dengan hadirnya sejumlah penguatan langsung dari Pemprov Jatim ke petani, sektor pangan tumbuh 4,3 persen atau meningkat jadi 13,36 persen dibanding tahun sebelumnya," katanya.
"Begitu juga sektor pembangunan infrastruktur, selama dua tahun ini terus tumbuh signifikan," tutur dia menambahkan.
Kendati demikian, pejabat eselon II yang akrab disapa Pak Carik itu memastikan Pemprov tidak berpuas diri dengan hasil ini, bahkan terus melakukan pembenahan di segala bidang, khususnya pelayanan kepada masyarakat melalui sinergi dengan Bupati/Wali Kota, DPRD serta Forkopimda Jatim. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Sehingga capaiannya sangat terukur. Baik di internal OPD ataupun bagi kepentingan masyarakat Jawa Timur. Mulai persoalan kesehatan, ekonomi, sosial hingga ketahanan pangan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Minggu.
Sejak 2019 maupun 2020 atau di saat semua provinsi diterpa krisis pandemi COVID-19, kata dia, Jatim mampu menunjukkan inovasi dan keberhasilan dalam menangani segala macam persoalan dengan baik, cepat dan transparan.
Data menunjukkan, hingga Januari 2021 tercatat beberapa capaian berjalan sesuai target, bahkan di urusan pertumbuhan ekonomi, Jatim masih terkuat di skala nasional.
Apalagi dengan catatan perputaran uang atau PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) sebesar Rp581,5 triliun di triwulan ke IV tahun 2020.
"Jawa Timur adalah penyumbang ekonomi terbesar nomor dua di Pulau Jawa dengan kontribusi 25,01 persen," ucap mantan bupati Tulungagung dua periode tersebut.
Selain itu, lanjut Heru, perhatian pemerintah dalam hal kesehatan khususnya menekan pertumbuhan penderita COVID-19 berjalan taktis.
Mulai dari upaya upaya pencegahan, tingkat kesembuhan serta safety net bagi rumah tangga yang perekonomiannya terdampak.
Kemudian, penanganan para penderita serta penyediaan ruang rumah sakit disediakan dengan cukup serta menggunakan pelayanan terbaik.
"Ibu Gubernur tidak ingin ada penderita COVID-19 ditangani setengah setengah, tapi semaksimal mungkin sampai sembuh. Di sisi lain, urusan ekonomi juga harus tetap berjalan dengan protokol kesehatan," katanya.
Upaya tersebut dinilainya membuahkan hasil meskipun masih dalam kondisi pandemi, semisal di sektor ketahanan pangan atau bidang pertanian, yang tidak terlalu terdampak COVID-19.
"Dengan hadirnya sejumlah penguatan langsung dari Pemprov Jatim ke petani, sektor pangan tumbuh 4,3 persen atau meningkat jadi 13,36 persen dibanding tahun sebelumnya," katanya.
"Begitu juga sektor pembangunan infrastruktur, selama dua tahun ini terus tumbuh signifikan," tutur dia menambahkan.
Kendati demikian, pejabat eselon II yang akrab disapa Pak Carik itu memastikan Pemprov tidak berpuas diri dengan hasil ini, bahkan terus melakukan pembenahan di segala bidang, khususnya pelayanan kepada masyarakat melalui sinergi dengan Bupati/Wali Kota, DPRD serta Forkopimda Jatim. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021