Pengelola Terminal Kertonegoro Ngawi, Jawa Timur menyatakan jumlah penumpang yang turun di terminal setempat tergolong sepi pada libur Tahun Baru China atau Imlek tahun 2021.
"Jumlah penumpang yang turun di Terminal Ngawi tidak ada kenaikan yang signifikan. Jumlahnya tidak jauh berbeda dengan hari-hari biasa," ujar Kepala UPT Terminal Kertonegoro Ngawi Ali Imron Hariyadi di Ngawi, Sabtu.
Sesuai data, jumlah penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang turun di terminal tipe A itu tercatat sebanyak 6.586 orang pada Jumat, 12 Februari 2021.
"Sedangkan dari bus antarkota dalam provinsi (AKDP) ada sebanyak 702 penumpang. Jadi relatif stabil," kata dia.
Adapun, rata-rata jumlah penumpang yang turun di Terminal Kertonegoro Ngawi pada akhir pekan mencapai 8.000-an orang.
Ia menilai tidak banyaknya jumlah penumpang yang turun dan berangkat di Terminal Ngawi tersebut dipengaruhi oleh kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.
Kondisi tersebut membuat sejumlah warga menunda bepergian saat libur perayaan Imlek tahun ini yang berlangsung di saat pandemi COVID-19.
Kendati tidak ada lonjakan jumlah penumpang, pihaknya tetap melakukan antisipasi. Salah satunya menyiapkan sejumlah petugas selama 24 jam untuk melakukan pemantauan terhadap penumpang. Pemantauan yang diperhatikan di antaranya terkait penerapan protokol kesehatan.
Jika petugas mendapati penumpang yang suhu tubuhnya di atas normal, kata dia, akan mendapat perlakuan khusus. Salah-satunya ditelusuri riwayat perjalanannya serta menjalani pemeriksaan medis.
"Kami bekerja sama dengan tenaga medis untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Jumlah penumpang yang turun di Terminal Ngawi tidak ada kenaikan yang signifikan. Jumlahnya tidak jauh berbeda dengan hari-hari biasa," ujar Kepala UPT Terminal Kertonegoro Ngawi Ali Imron Hariyadi di Ngawi, Sabtu.
Sesuai data, jumlah penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang turun di terminal tipe A itu tercatat sebanyak 6.586 orang pada Jumat, 12 Februari 2021.
"Sedangkan dari bus antarkota dalam provinsi (AKDP) ada sebanyak 702 penumpang. Jadi relatif stabil," kata dia.
Adapun, rata-rata jumlah penumpang yang turun di Terminal Kertonegoro Ngawi pada akhir pekan mencapai 8.000-an orang.
Ia menilai tidak banyaknya jumlah penumpang yang turun dan berangkat di Terminal Ngawi tersebut dipengaruhi oleh kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.
Kondisi tersebut membuat sejumlah warga menunda bepergian saat libur perayaan Imlek tahun ini yang berlangsung di saat pandemi COVID-19.
Kendati tidak ada lonjakan jumlah penumpang, pihaknya tetap melakukan antisipasi. Salah satunya menyiapkan sejumlah petugas selama 24 jam untuk melakukan pemantauan terhadap penumpang. Pemantauan yang diperhatikan di antaranya terkait penerapan protokol kesehatan.
Jika petugas mendapati penumpang yang suhu tubuhnya di atas normal, kata dia, akan mendapat perlakuan khusus. Salah-satunya ditelusuri riwayat perjalanannya serta menjalani pemeriksaan medis.
"Kami bekerja sama dengan tenaga medis untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021