Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur memastikan pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro seperti di Desa Bluru Kidul, Sidoarjo berjalan sesuai regulasi yang ada, sehingga bisa menekan penyebaran virus corona atau COVID-19.
 
Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono di Sidoarjo, Rabu, mengatakan pihaknya bersama Forkopimda Kabupaten Sidoarjo memastikan pelaksanaan PPKM mikro berjalan sesuai dengan instruksi menteri dalam negeri (Inmendagri) Nomor 03 Tahun 2021.
 
"Dari pantauan di lokasi ada dua posko penjagaan yang disiapkan selama PPKM mikro, 9 -22 Februari. Masing-masing posko dijaga TNI-Polri bersama Satpol PP dan Satgas COVID-19 Desa Bluru Kidul," katanya di sela pemantauan lokasi posko PPKM skala mikro di Desa Bluru Kidul Sidoarjo.
 
Ia mengatakan, fungsi posko ini untuk pemeriksaan tamu yang keluar masuk supaya lebih mudah mengontrol pergerakan, petugas menerapkan satu akses masuk.
 
Di dalam posko disiapkan perlengkapan seperti baju hazmat, masker bedah, masker N95, masker KN 95, handscoon, kacamata goggles, cairan pembersih tangan dan sepatu boot. Termasuk rapid antigen untuk warga yang tinggal di kawasan PPKM mikro, serta ruang isolasi disiapkan petugas, untuk antisipasi jika ada yang melakukan isolasi mandiri.
 
"Kami sudah siapkan perlengkapan protokol kesehatan untuk petugas dan warga, mulai dari masker sampai sepatu boot. Kami juga siapkan rapid antigen dan alat bantu pernafasan HFNC (High Flow Nasal Cannula) jika ada warga yang merasakan sesak nafas ," kata Hudiyono saat mengecek kesiapan petugas maupun fasilitas yang ada di lokasi PPKM mikro.
 
Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan dan kondisi posko sudah siap untuk pelaksanaan PPKM skala mikro.
 
"Ruang isolasi juga sudah siap hanya saja tadi saya cek tinggal menambah tempat cucunya dan hand sanitizer. Di posko ini nanti kita siapkan tenaga kesehatan dari puskesmas untuk membantu warga jika ada yang memiliki keluhan pernafasan karena sudah kita siapkan alat bantu pernafasan 1 unit HFNC," kata Hudiyono.
 
Dari laporan yang diterima Hudiyono, ada beberapa RT atau RW yang dengan sukarela menerapkan PPKM mikro secara mandiri.
 
"Harapan kami memang kalau bisa kepala desa yang lain bisa menjalankan PPKM mandiri jika ada warganya yang terpapar," ujarnya.
 
Selama pelaksanaan PPKM mikro, kata dia, tamu atau pengunjung dari luar harus melewati posko terlebih dulu. Mereka yang akan bertamu diminta menunjukkan surat keterangan sehat. Petugas posko akan mengawal tamu menuju ke alamat yang dimaksud.
 
Selama PPKM mikro, lanjut dia, Pemkab Sidoarjo memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok. Untuk memudahkan warga, depan pintu masuk sudah disediakan sayur-sayuran.
 
Penerapan PPKM mikro di perum Bluru Kidul Regency jadi percontohan bagi desa lain. Desa Bluru Kidul masuk kategori desa zona merah karena jumlah kasus konfirmasi positif masih tinggi yakni 17 orang. Ada dua RW dan empat RT di perum Bluru kidul regency yang masuk dalam pengawasan tersebut.
 
Di Kabupaten Sidoarjo sampai dengan hari ini terdapat sebanyak 9.309 orang dan yang sudah sembuh sebanyak 8.570 orang. Selain itu, juga dilaporkan sebanyak 572 orang meninggal dunia akibat kasus ini.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021