Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Kota Madiun memberikan usulan tiga jenis pengadaan alat "apheresis" ke Pemkot Madiun untuk memproduksi plasma konvalesen dari penyintas COVID-19 sebagai alternatif pengobatan kasus konfirmasi.

"Kami belum tahu pasti dari tiga usulan yang ditawarkan, mana yang akan dipilih untuk pengadaannya," ujar Kepala Pelayanan UTD PMI Kota Madiun Dwi Santoso di Madiun, Jumat.

Menurut dia, tiga alat yang diusulkan tersebut masing-masing memiliki spesifikasi yang berbeda.

Pertama, alat yang diusulkan adalah Hemonetic. Alat itu buatan Eropa dan harganya sekitar Rp780 juta yang sudah ada sejak tahun 1996, jauh sebelum pandemi COVID-19 muncul. Adapun kelemahan dari operasional produk Hemonetic adalah lama.

Alat kedua adalah Amicor buatan Eropa seharga Rp1,5 miliar. Alat tersebut merupakan produk baru yang memiliki keunggulan hasil lebih sempurna.

Alat ketiga adalah Spectra Optia buatan Jepang dengan harga sekitar Rp1 miliar. Kedua alat terakhir sudah dilengkapi dengan filter leukosit. Hasil yang didapatkan berupa plasma yang minim atau bahkan nihil leukositnya, sehingga aman untuk pasien.

"Jadi kita tinggal menunggu alatnya. Kalau alatnya sudah datang kemudian kita isolasi. Kita juga melakukan pelatihan bersama dengan trainner pihak alatnya lalu kita publikasikan ke masyarakat. Kalau misalkan sudah "ready", kita siap menerima calon pendonor plasma konvalesen," katanya.

Pihaknya juga akan menyediakan ruangan, termasuk juga melakukan pelatihan kepada tenaga UTD setempat untuk merekrut pendonor plasma konvalesen. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan pelatihan tenaga teknis untuk pemeriksaan Imunoglobulin (IgG) SARS-Cov-2 serta pengambilan darah apheresis.

Ia menambahkan, sementara ini ada tiga orang petugas yang ditugaskan mengikuti pelatihan. Melalui metode terapi plasma konvalesen diharapkan dapat membantu mempercepat proses penyembuhan pasien COVID-19.

"Jadi kami sudah siap jika sewaktu-waktu nanti alatnya didatangkan," katanya.

Seperti diketahui, Pemerintah Kota Madiun mendukung pengadaan alat transfusi plasma konvalesen sebagai salah satu alternatif penyembuhan bagi pasien COVID-19.

Guna mendukung pengadaan alat tersebut Pemkot Madiun telah melakukan pembahasan dengan pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur dan PMI Kota Madiun. Hal itu karena permintaan plasma konvalesen cukup tinggi sehingga pemkot ingin berkontribusi agar upaya penyembuhan pasien COVID-19 di wilayah Madiun dan sekitarnya semakin cepat.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021