Aliansi Pendidikan Vokasional Seluruh Indonesia (Apvokasi) Jawa Timur dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) bekerja sama mencanangkan program pendidikan vokasi (sarjana terapan) jenjang Diploma IV (D4).

Pimpinan Apvokasi Jatim, Jamhadi di Surabaya, Jumat mengatakan program vokasi merupakan kelanjutan dari konsep Merdeka Belajar pendidikan tinggi yang diluncurkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim.

Program itu, merupakan satu di antara 10 program studi sarjana terapan di Unesa yang sudah mendapat izin. 

"Dengan dibukanya program studi tersebut diharapkan mampu menyiapkan lulusan yang mampu bertahan dan siap dengan dunia kerja," kata mantan Ketua Kadin Surabaya ini.

Jamhadi menyampaikan terima kasih atas kerja sama antara Unesa, sebab tujuan utama Kampus Merdeka Belajar mempertemukan dunia akademisi dengan dunia industri.

"Dengan adanya wadah ini Apvokasi Jatim bersama Unesa akan membentuk sumber daya manusia (SDM) yang produktif dan unggul," Kata Jamhadi yang kini menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Surabaya.

Sementara itu, kerja sama ini dilatarbelakangi bahwa tenaga kerja di Indonesia 53 persen masih lulusan SD. 

"Maka itu, untuk menyiapkan SDM unggul dan produktif, kami ingin Unesa dan balai latihan kerja bisa membuat productivity center sebagai solusi peningkatan produktivitas pekerja terhadap kenaikan upah minimum provinsi dan kabupaten/kota setiap tahunnya, sehingga bisnis di Jatim dan Indonesia tetap kompetitif," katanya.

Selain peningkatan SDM, Jamhadi mengaku juga perlu dipersiapkan riset yang dihasilkan dosen dan mahasiswa Unesa, dengan dibuat prototipe, serta dibuat feasibility study (FS).

"Perlu disiapkan direktori riset untuk publik sebagai R & D pebisnis. Kami akan pertemukan hasil riset dari Unesa dengan dunia industri, sehingga periset dapat hasil dan dunia usaha tidak perlu memikirkan tinggal ambil riset tersebut, tentu syarat dan ketentuan yang dibahas antar dua belah pihak," katanya.

Rektor Unesa, Prof Nurhasan mengatakan, bahwa Unesa juga telah mendapatkan izin pembukaan 10 program studi sarjana terapan. 

Kesepuluh program studi tersebut masing-masing Manajemen Informatika Program Sarjana Terapan, Tata Busana Program Sarjana Terapan, Teknik Listrik Program Sarjana Terapan, Teknik Mesin Program Sarjana Terapan, Teknik Sipil Program Sarjana Terapan.

Selain itu, Transportasi Program Sarjana Terapan, Tata Boga Program Sarjana Terapan, Desain Grafis Program Sarjana Terapan, Administrasi Negara Program Sarjana Terapan, dan Kepelatihan Olahraga Program Sarjana Terapan.

"Sedangkan menyikapi konsep Merdeka Belajar, kami juga harus menyiapkan lulusan yang tangguh, mampu berinovasi dan berkreasi, beradaptasi, dan berkolaborasi. Dalam nomenklatur terbaru, masing-masing prodi harus ada praktik selama 1 tahun atau setara 40 SKS. Untuk itu, diperlukan kolaborasi dengan Apvokasi," katanya.

Direktur Vokasi Unesa, Martadi mengatakan, bahwa kemitraan dengan Apvokasi sebagai wujud dari kolaborasi pentahelix.

"Jadi mahasiswa tidak hanya dapat teori saja. Dengan kolaborasi pentahelix, perusahaan dapat karyawan sesuai dengan keinginan mereka," katanya.

Sebelumnya, Apvokasi Jatim juga bekerja sama dalam peningkatan SDM unggul, produktif dan aplikasi riset akademisi untuk dunia industri bersama dengan Dinas Pendidikan Jawa Timur, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim, Untag 45 Surabaya, Universitas Surabaya, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jatim, dan Gubernur Jatim. (*)



 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021