Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang menyatakan bahwa Kota Malang di Jawa Timur pada Januari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,06 persen, yang didorong kenaikan harga pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau.

Kepala BPS Kota Malang Sunaryo mengatakan bahwa pada Januari 2021, kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau mengalami kenaikan sebesar 0,35 persen, dengan memberikan andil terhadap inflasi Kota Malang sebesar 0,08 persen.

"Inflasi hampir terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran. Setelah inflasi Desember 2020, pada Januari 2021 Kota Malang kembali mengalami inflasi, namun lebih rendah," kata Sunaryo, di Kota Malang, Senin.

Sunaryo menjelaskan selain kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau tersebut, kelompok lain yang mengalami inflasi adalah kelompok pengeluaran kesehatan, yang tercatat sebesar 0,40 persen, dengan andil 0,01 persen.

Kemudian, inflasi juga terjadi pada kelompok pengeluaran perawatan pribadi, dan jasa lainnya sebesar 0,32 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,26 persen, dan kelompok penyedia jasa makanan, minuman atau restoran sebesar 0,11 persen.

"Pengendalian harga di Kota Malang masih dalam kondisi normal. Harga bahan pokok terkendali, suplai terjaga, dan permintaan terbatas. Itu yang harus didorong," kata Sunaryo.

Selain itu kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga juga mengalami inflasi sebesar 0,05 persen, diikuti kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02 persen.

"Tercatat, sembilan kelompok pengeluaran mengalami inflasi, sementara dua lainnya deflasi," kata Sunaryo.

Dua kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok pengeluaran pakaian, dan alas kaki sebesar 0,06 persen, dan kelompok transportasi sebesar 0,63 persen.

"Kelompok pengeluaran transportasi, memberikan andil deflasi sebesar 0,08 persen. Sementara kelompok pendidikan stabil," kata Sunaryo.

Jika dilihat lebih dalam, beberapa komoditas yang menyumbang andil inflasi Januari 2021 Kota Malang antara lain adalah kenaikan harga cabai rawit sebesar 58,90 persen, tempe 6,54 persen, tahu mentah 5,77 persen, mobil 0,87 persen, dan emas perhiasan sebesar 1,58 persen.

"Tarif kendaraan roda empat online juga tercatat naik 5,10 persen, dengan andil terhadap inflasi 0,01 persen," kata Sunaryo.

Sementara komoditas yang menghambat inflasi Kota Malang, antara lain adalah tarif angkutan udara yang turun sebesar 7,04 persen, telur ayam ras sebesar 10,72 persen, daging ayam ras 4,30 persen, cabai merah 31,17 persen, dan tarif kendaraan online roda dua turun 9,58 persen.

"Daging sapi turun 1,06 persen, dan juga bawang merah turun 5,67 persen," ujar Sunaryo.

Tercatat, inflasi tahun kalender Kota Malang pada 2021 sebesar 0,06 persen, dan inflasi tahun ke tahun (YoY) sebesar 1,07 persen.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021