Jajaran Forkopimda Kota Blitar, Jawa Timur, melakukan vaksinasi COVID-19 sebagai upaya membentuk kekebalan tubuh demi terhindar dari paparan COVID-19.

Wali Kota Blitar Santoso di Blitar, Sabtu, mengatakan perkembangan COVID-19 saat ini terus mengalami penambahan kasus. Bahkan, zona di Kota Blitar juga mengalami pasang surut, sehingga dengan vaksinasi diharapkan bisa meningkatkan imun dan dijauhkan dari COVID-19.

"Pasang surut COVID-19 yang terjadi di Blitar, dari zona merah, jingga dan kembali merah, bahkan di beberapa daerah sudah zona hitam. Semakin banyak yang divaksin semakin baik. Melalui kegiatan ini mudah-mudahan bisa meningkatkan imun dan dijauhkan dari COVID-19," katanya.

Lokasi pencanangan vaksinasi COVID-19 di Kota Blitar dilakukan di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Sejumlah pejabat di Kota Blitar dan jajaran Forkopimda hadir dan melakukan vaksinasi COVID-19.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Bltiar dr Moch Muchlis mengatakan vaksinasi ini dilakukan untuk mengurangi penularan COVID-19. "Untuk saat ini sasaran utama adalah tenaga kesehatan dan dilakukan secara bertahap," katanya.

Pria yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar itu menambahkan pemerintah sedang mengupayakan kecukupan vaksin dan diharapkan akhir Februari 2021 semua tenaga kesehatan sudah tervaksinasi.

Kapolresta Blitar AKBP Yudhi Hery Setiawan mengatakan vaksin yang diberikan untuk menaikkan imun masyarakat. Ia menilai kegiatan ini sekaligus edukasi. "Ini edukasi, kami yang bertugas dalam rangka menekan COVID-19 diberikan vaksin. Jadi, Forkopimda sudah memberikan contoh dan ini untuk kebaikan bersama," kata Kapolresta.

Untuk vaksinasi di awal ini, sasarannya adalah 10 orang dari jajaran Forkopimda. Mereka sebelumnya telah melakukan screening dan jika lolos akan diberi vaksin.

Mereka yang diberi vaksin pertama adalah Sekda Kota Blitar Hermansyah Permadi, perwakilan dari IDI Kota Blitar, dari RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, Kapolresta Blitar, dari perwakilan DPRD dan unsur ulama di kota ini. Namun, ada satu perwakilan dari organisasi Islam di Kota Blitar yang terpaksa tidak diberi vaksin karena gula darah tinggi.

Setelah menerima vaksin, sembilan perwakilan dari Forkopimda di Kota Blitar itu diberikan kartu vaksin sebagai tanda telah menerima vaksin tahap pertama. Vaksinasi tahap kedua akan diberikan setelah 14 hari berikutnya.

Sementara itu, untuk tenaga kesehatan yang akan diberi vaksin COVID-19 tahap pertama di Kota Blitar dari hasil pendataan sekitar 2.675.

Dinkes Kota Blitar juga telah menyiapkan 105 orang vaksinator yang akan ditempatkan di pelayanan kesehatan, antara lain di tiga puskesmas, lima rumah sakit dan tiga klinik.

Di Kota Blitar, kasus COVID-19 per Sabtu (30/1) mencapai 1.491 kasus. Dari jumlah itu, 1.344 orang sudah sembuh, 67 orang meninggal, dan sisanya masih dalam perawatan serta isolasi mandiri. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021