Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengaku tidak merasakan gejala apapun setelah divaksin COVID-19 bersama jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) setempat.

"Alhamdulillah setelah kami divaksin tidak ada gejala apapun. Ini sudah lebih dari setengah jam," katanya di Kediri, Rabu.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, dengan tetap rajin mencuci tangan, mengenakan masker, serta menjaga jarak.

"Saya mengingatkan nanti apabila masyarakat divaksin jangan lupa protokol kesehatannya tetap berjalan. Cuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak. Mudah-mudahan kegiatan ini sampai ke depan terus berjalan dengan baik," ujar dia.

Ia mengemukakan vaksinasi ikhtiar bersama untuk memutus mata rantai penularan COVID-19, termasuk di Kota Kediri.

"Saya sudah tanya dan baca di media bahwa vaksinasi ini sudah dimulai oleh Bapak Presiden dan mendapat sertifikasi halal dan suci dari MUI. Saya pastikan vaksin ini baik untuk kita semua karena kita harus melanjutkan dan membangun pendidikan, kesehatan, serta ekonomi di Indonesia," katanya.

Ia juga meminta seluruh warga penerima vaksin datanya bisa teregistrasi dengan baik.

"Datanya harus dikumpulkan di satu tempat. Karena dengan begitu data kita akan tercatat dengan baik. Saya berharap juga antara puskesmas, Dinkes dan rumah sakit bisa bekerja sama dengan baik jangan sampai ada 'miss communication'," ujar dia.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menerima vaksin produksi Sinovac demi mencegah COVID-19 di Balai Kota Kediri. Selain itu, jajaran forkopimda, antara lain Kapolresta Kediri AKBP Eko Prasetyo, Dandim 0809 Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Kediri Sofyan Selle, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima, Ketua PCNU Kota Kediri K.H. Abu Bakar Abdul Jalil, Ketua IDI Kota Kediri Edy Suprianto, Ketua IBI Kota Kediri Darmining, dan Ketua PPNI Kota Kediri Erwanto.

Sebelum disuntik oleh petugas, mereka terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kesehatan awal (scree. Jika dinyatakan sehat dan memenuhi syarat, baru divaksin oleh petugas.

Penyuntikan vaksin dilakukan oleh dr Gigih Gunawan dari Puskesmas Balowerti, Kota Kediri. Kegiatan ini sekaligus penanda dimulainya vaksinasi COVID-19 di Kota Kediri.

Setelah pemberian vaksin tersebut, Wali Kota Kediri  Abdullah Abu Bakar dan para penerima vaksin menunggu 30 menit untuk dilakukan observasi dan pemantauan didampingi Ketua Tim KIPI (Kejadian Ikutan Pascaimunisasi) Kota Kediri dr Trini Windarwati.

Selama menunggu ada atau tidaknya gejala ikutan pascaimunisasi, Wali Kota Kediri  Abdullah Abu Bakar juga didampingi Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar. Setelah dipastikan tidak ada gejala, mereka dipersilakan meninggalkan lokasi pemberian vaksin.

Di Kota Kediri total terdapat 3.680 dosis vaksin COVID-19 untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh dari paparan COVID-19. Penyuntikan vaksin akan dilakukan di enam rumah sakit dan sembilan puskesmas di Kota Kediri. Dalam pemberian pertama, vaksin diberikan pada kepala daerah dan jajaran forkopimda dan selanjutnya tenaga medis.

Kasus COVID-19 di Kota Kediri, per Selasa (26/1), mencapai 968 orang yang terpapar COVID-19. Dari jumlah itu, 30 orang masih dirawat, 13 masih dipantau, 831 orang sudah sembuh, dan 94 orang meninggal dunia.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021