Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, meminta pihak sekolah di kabupaten setempat meminjamkan ponsel tablet atau komputer yang tidak terpakai di sekolah kepada siswa.
 
Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono di Sidoarjo, Jumat, mengatakan tab atau komputer yang tidak terpakai di sekolah bisa dipinjamkan ke siswa.
 
"Syaratnya harus dijaga, dirawat dan tanggung jawab terjadi kerusakan. Karena ini aset milik negara," katanya usai sidak bersama Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo Asrofi di SDN Pucang 2 dan SMPN 2 Sidoarjo.
 
Ia mengatakan harus ada perubahan sistemik dalam proses belajar mengajar di masa pandemi COVID-19.
 
"Kami menemukan ada standar kurikulum belajar tatap muka mata pelajaran bahasa yang banyak terpangkas dari enam jam sesuai kurikulum dalam satu pekan terpangkas jadi 1,5 jam pertemuan dalam jaringan dalam sepekan," ujarnya.
 
Kemudian, dari kuantitas pembelajarandaring ditemukan banyak siswa yang tidak ikut, yakni dari jumlah 40 siswa terdaftar yang ikut belajar daring hanya 20 siswa. Hanya 50 persen yang ikut pembelajaran daring.
 
"Kualitas komunikasi antara guru dengan siswa jadi evaluasi, karena dalam satu Minggu hanya 1,5 jam belajarnya," katanya.
 
Menurutnya, temuan lain yang dihadapi para siswa adalah kualitas jaringan internet. Jika jaringan internet di sekolah yang dipakai guru mengajar daring lancar, kondisi berbeda justru dialami siswa.
 
"Kalau saya melihat persiapan di sekolah SMPN 2 Sidoarjo sudah cukup baik, karena memang salah satu sekolah favorit. Sekolah ini punya fasilitas tablet atau tab yang bisa dipinjam oleh siswa yang terkendala tidak punya telepon genggam dan juga tidak punya akses internet. Karena tablet atau tabnya sudah dilengkapi paketan internet," ujarnya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021