Satlantas Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur memberikan trauma healing atau penanganan trauma dengan cara menghibur anak-anak korban bencana banjir di Desa Wonoasri kabupaten setempat.

Pertunjukan hiburan panggung boneka tangan oleh para polisi wanita (polwan) Satlantas Polres Jember itu digelar di Puskesmas Pembantu (Pustu) Wonoasri, Puskesmas Curahnongko, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Kamis.

"Tujuan kami menggelar kegiatan itu untuk bisa mengobati trauma yang dialami oleh korban bencana, khususnya anak-anak. Mereka tentunya tidak ingin mengalami bencana banjir," kata Kasatlantas Polres Jember AKP Jimmy M Manurung.

Baca juga: BPBD Jember: Delapan kecamatan banjir dan longsor butuh bantuan

Menurutnya, seseorang yang mengalami musibah seperti halnya bencana banjir perlu untuk segera ditangani terkait trauma yang dialami, termasuk trauma pascabencana.

"Untuk itu kami memberikan hiburan kepada anak-anak untuk dapat mengurangi dampak stres setelah bencana dan dapat membantunya untuk cepat pulih dari stres yang dialaminya," tuturnya.

Baca juga: PMI Jember dirikan dapur umum untuk korban banjir di dua desa

Ia mengatakan apalagi trauma itu dialami anak-anak yang usianya masih di bawah 8 tahun, karena dampak stres itu dapat berakibat kurang baik bagi perkembangan mereka.

"Kedatangan kami menghibur dengan penampilan boneka dan film lucu agar rasa trauma itu bisa hilang, serta para korban dapat pulih seperti sedia kala," katanya.

Baca juga: PMI Jember normalisasi sumur warga terdampak banjir

Dalam kegiatan yang dilakukan Satlantas Polres Jember, lanjut dia, pihaknya juga memberikan edukasi bagi orang tua anak-anak korban dari bencana banjir tersebut.

"Kami juga memberikan informasi dan edukasi) bagi orang tua agar selalu mendampingi untuk bisa melewati stres dan mengajak komunikasi anak-anaknya, sehingga menimbulkan rasa nyaman yang dapat mengurangi rasa trauma," ujarnya.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Jember hingga 18 Januari 2021 tercatat delapan kecamatan diterjang bencana banjir dan tanah longsor yang tersebar di 18 desa/kelurahan dengan jumlah warga yang terdampak 4.178 kepala keluarga (KK).

Tidak hanya rumah warga, 12 fasilitas pendidikan, tiga fasilitas umum, dan 42 hektare lahan pertanian juga terdampak bencana alam di daerah itu.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021