Dinas Pendidikan Kota Surabaya mulai mensosialisasikan pelaksanaan asesmen nasional (AN) untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) ke sekolah-sekolah yang ada di wilayah setempat.
Kepala Bidang Sekolah Dasar Disdik Kota Surabaya, Muhammad Aries Hilmi saat sosialisasi di Surabaya, Senin mengatakan AN terdiri atas asesmen kompetensi minimum (AKM) literasi-numerasi, survei karakter, dan survei lingkungan.
"Konsepnya, ada siswa kita, guru, dan wali murid yang ditunjuk secara acak untuk menjadi responden AN," katanya.
Aries meminta kepada kepala sekolah agar AN tidak dimaknai sebagai pengganti ujian nasional. Sebab, AN untuk mengukur kinerja sekolah secara umum.
Meskipun demikian, pihaknya tetap menyiapkan AN secara optimal.
"Ini melibatkan semua masyarakat pendidikan. Sekolah tidak bisa memilih siswa atau wali murid mana yang akan menjadi responden. Pemilihan acak melalui Dapodik (data pokok pendidikan)," katanya.
Sesuai dengan timeline dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), lanjut Aries, peserta AN adalah siswa jenjang kelas V SD. Pelaksanaan dilakukan selama dua hari pada bulan Agustus.
Pada hari pertama, akan ada tes literasi selama 75 menit dan survei karakter dengan durasi waktu selama 20 menit.
Hari kedua meliputi tes numerasi selama 75 menit dan survei lingkungan belajar selama 20 menit.
Kepala Seksi Kurikulum Sekolah Dasar Disdik Surabaya, Munaiyah menambahkan AN merupakan kolaborasi mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. Sebelum AN digelar, telah ada simulasi sebanyak tiga kali.
"Pada simulasi pertama melibatkan tim teknis dan proktor. Kemudian pada simulasi kedua diikuti 15 orang guru dari sekolah-sekolah yang ditunjuk dan tim teknis di dinas sebagai proktor," ujarnya.
Dia melanjutkan, untuk simulasi ketiga pada bulan Desember 2020 diikuti oleh siswa. Dari 15 sekolah yang dipilih kementerian, kemudian diminta mendaftarkan lima siswa untuk mengikuti simulasi.
"Pada saat simulasi dengan peserta siswa, guru yang semula mengikuti simulasi, mereka menjadi proktor. Saat simulasi ini, pelaksanaan daring atau online full. Aplikasi dari kementerian yang dibagikan untuk peserta asesmen, dan ada yang untuk tim proktor," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021