Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Senin, melaporkan hingga kini total warga di wilayah setempat yang terkonfirmasi positif terpapar virus corona jenis baru penyebab COVID-19 mencapai 955 orang dan sebanyak 173 orang lainnya berstatus suspek.
"Data jumlah warga yang suspek COVID-19 ini merupakan data per hari ini, 28 Desember 2020," kata Humas Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Pemkab Bangkalan Agus Sugiyanto Zein dalam keterangan persnya di Bangkalan, Senin malam.
Warga Kecamatan Bangkalan terdata paling banyak yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19, yakni 337 orang, disusul Kecamatan Kamal di urutan kedua sebanyak 153 orang dan Kecamatan Burneh ada 126 orang.
Sedangkan kecamatan yang warganya paling sedikit terpapar COVID-19 adalah Kecamatan Konang hanya 2 orang, Kecamatan Kokop dan Tragah masing-masing 9 orang.
Dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bangkalan itu, tujuh kecamatan di antaranya sudah masuk kategori berisiko rendah (zona kuning) dalam penyebaran COVID-19, masing-masing Kecamatan Galis, Tanah Merah, Tragah, Konang, Geger, Kokop, dan Klampis.
Agus menuturkan, perkembangan kasus COVID-19 di kabupaten paling barat Pulau Madura itu sempat membaik, namun sejak dua bulan terakhir tambahan kasus baru semakin banyak.
"Hal ini terjadi, karena sebagian masyarakat mengabaikan dalam menjaga penerapan disiplin protokol kesehatan," katanya.
Selain itu, warga juga tidak memperhatikan jaga jarak fisik, serta banyak yang tidak menggunakan masker saat keluar rumah.
"Oleh karena itu, berdasarkan hasil rapat koordinasi antara Pemkab Bangkalan dengan instansi terkait disepakati, agar perayaan pergantian malam Tahun Baru 2020 ditiadakan," katanya.
Pemkab Bangkalan melarang warga melakukan konvoi kendaraan sebagaimana biasa terjadi pada tahun-tahun sebelumnya dan disarankan agar tinggal di rumah saja.
"Sebab, jika berkerumun, apalagi tidak menggunakan masker, maka berpotensi menyebabkan klaster baru," ujar Agus.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Data jumlah warga yang suspek COVID-19 ini merupakan data per hari ini, 28 Desember 2020," kata Humas Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Pemkab Bangkalan Agus Sugiyanto Zein dalam keterangan persnya di Bangkalan, Senin malam.
Warga Kecamatan Bangkalan terdata paling banyak yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19, yakni 337 orang, disusul Kecamatan Kamal di urutan kedua sebanyak 153 orang dan Kecamatan Burneh ada 126 orang.
Sedangkan kecamatan yang warganya paling sedikit terpapar COVID-19 adalah Kecamatan Konang hanya 2 orang, Kecamatan Kokop dan Tragah masing-masing 9 orang.
Dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bangkalan itu, tujuh kecamatan di antaranya sudah masuk kategori berisiko rendah (zona kuning) dalam penyebaran COVID-19, masing-masing Kecamatan Galis, Tanah Merah, Tragah, Konang, Geger, Kokop, dan Klampis.
Agus menuturkan, perkembangan kasus COVID-19 di kabupaten paling barat Pulau Madura itu sempat membaik, namun sejak dua bulan terakhir tambahan kasus baru semakin banyak.
"Hal ini terjadi, karena sebagian masyarakat mengabaikan dalam menjaga penerapan disiplin protokol kesehatan," katanya.
Selain itu, warga juga tidak memperhatikan jaga jarak fisik, serta banyak yang tidak menggunakan masker saat keluar rumah.
"Oleh karena itu, berdasarkan hasil rapat koordinasi antara Pemkab Bangkalan dengan instansi terkait disepakati, agar perayaan pergantian malam Tahun Baru 2020 ditiadakan," katanya.
Pemkab Bangkalan melarang warga melakukan konvoi kendaraan sebagaimana biasa terjadi pada tahun-tahun sebelumnya dan disarankan agar tinggal di rumah saja.
"Sebab, jika berkerumun, apalagi tidak menggunakan masker, maka berpotensi menyebabkan klaster baru," ujar Agus.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020