Akses kendaraan bermotor untuk melintas di kawasan Kayutangan, atau Jalan Jendral Basuki Rachmat Kota Malang, Jawa Timur, kembali dibuka usai dirampungkannya pembangunan pada salah satu titik pengembangan wisata Malang Heritage.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa proses penataan dengan mengganti lapisan aspal pada dua titik utama di Kota Malang tersebut akhirnya rampung tepat waktu dan arus lalu lintas bisa kembali normal sebelum dilakukan penutupan.

"Akhirnya sudah tertata dan pengerjaan tepat waktu. Sehingga, bisa mengurai kemacetan yang terjadi selama hampir dua bulan (pada saat dilakukan pembangunan)," kata Sutiaji, di Kota Malang, Senin.

Pada saat pembangunan kawasan Kayutangan atau Malang Heritage tersebut harus dilakukan penutupan dua titik ruas jalan utama sejak 9 November 2020. Penutupan tersebut dilakukan karena ada pemasangan batuan andesit.

Penutupan dua titik pada simpang empat Rajabali dan simpang tiga di depan kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kota Malang tersebut memberikan dampak cukup besar terhadap arus lalu lintas sehingga menyebabkan kemacetan.

Sutiaji menambahkan setelah penataan pada dua titik tersebut, proyek pengembangan kawasan Malang Heritage akan kembali dilanjutkan dengan menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

"Kemudian akan dilanjutkan menggunakan APBD, diharapkan pada Agustus 2021 bisa dinikmati masyarakat," kata Sutiaji.

Sutiaji menambahkan koridor Kayutangan tersebut akan terkoneksi dengan area perkampungan yang ada di sekitaran kawasan pengembangan wisata tersebut. Diharapkan kawasan Kayutangan itu akan menjadi salah satu destinasi wisatawan saat berkunjung ke Kota Malang.

"Nanti akan menjadi suatu destinasi wisata heritage di Malang Raya," ujar Sutiaji.

Meskipun saat ini akses di kawasan Kayutangan tersebut telah dibuka, Pemerintah Kota Malang juga akan mengubah arus lalu lintas pada kawasan tersebut. Namun, penerapan arus lalu lintas baru itu masih menunggu rekomendasi dari forum lalu lintas.

"Kami masih menunggu rekomendasi dari forum lalu lintas untuk arahnya sehingga kami belum bisa memutuskan nanti ke arah mana," ujar Sutiaji.

Rencana pengembangan kawasan Kayutangan akan dijadikan wilayah yang menyerupai kawasan Malioboro di Yogyakarta, tetapi sesuai dengan karakteristik Kota Malang dan dikemas dalam konsep Malang City Heritage.

Koridor Kayutangan, atau yang saat ini lebih dikenal sebagai Jalan Basuki Rachmad dipilih karena memiliki nilai sejarah tinggi. Pendanaan pembangunan kawasan tersebut, sebagian besar berasal dari pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), dengan total Rp23 miliar.

Rencana Pemerintah Kota Malang dalam konsep Malang City Heritage untuk wilayah Kayutangan adalah mewujudkan suatu kawasan heritage atau warisan budaya, yang sekaligus menjadi destinasi wisata.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020