Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Sampang pada Jumat sore mengumumkan sebanyak lima orang tenaga kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Mohammad Zyn Sampang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap.
"Tenaga kesehatan itu telah diisolasi dan petugas selanjutnya akan melakukan pelacakan kepada orang-orang yang pernah terlibat kontak dengan mereka," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Agus Mulyadi di Sampang, Jumat.
Kasus tenaga kesehatan terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Sampang ini bukan yang pertama. Pada Juli 2020, sebanyak enam orang dokter juga terkonfirmasi terpapar virus corona dengan satu orang di antaranya meninggal dunia.
Menurut Agus, adanya lima orang tenaga kesehatan yang terinfeksi COVID-19 ini menunjukkan bahwa penyebaran virus corona jenis baru tersebut perlu menjadi perhatian semua pihak.
"Kabupaten Sampang ini termasuk kabupaten yang paling rendah kasus COVID-19 di Pulau Madura. Tapi, jika protokol kesehatan tidak diperhatikan, bisa saja jumlah warga yang terpapar akan meningkat tajam," katanya.
Agus Mulyadi mencontohkan Kabupaten Sumenep. Pada awalnya jumlah warga di Sumenep yang terpapar COVID-19 paling rendah se-Pulau Madura.
Namun, seiring dengan perkembangan waktu, kini malah kabupaten paling timur di Pulau Madura tersebut justru paling tinggi kasus positif virus coronanya.
"Sampang tidak ingin seperti itu. Makanya, ayo kita disiplin melaksanakan protokol kesehatan," ajak Agus Mulyadi.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas COVID-19 Sampang, total jumlah warga yang terkonfirmasi terpapar COVID-19 hingga kini sebanyak 391 orang, dengan jumlah suspek sebanyak 35 orang.
Warga yang terpapar COVID-19 dan telah dinyatakan sembuh sebanyak 321 orang, sedangkan pasien meninggal dunia terdata 22 orang.
Jumlah ini paling sedikit dibanding tiga kabupaten lain di Pulau Madura, seperti Sumenep, Pamekasan dan Bangkalan.
Untuk Sumenep, jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 910 orang (774 orang sembuh dan 45 orang meninggal dunia), kemudian di Pamekasan tercatat 585 kasus (395 orang sembuh dan 48 orang meninggal dunia), dan di Bangkalan terdata sebanyak 820 kasus (664 orang sembuh dan 85 orang meninggal dunia).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Tenaga kesehatan itu telah diisolasi dan petugas selanjutnya akan melakukan pelacakan kepada orang-orang yang pernah terlibat kontak dengan mereka," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Agus Mulyadi di Sampang, Jumat.
Kasus tenaga kesehatan terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Sampang ini bukan yang pertama. Pada Juli 2020, sebanyak enam orang dokter juga terkonfirmasi terpapar virus corona dengan satu orang di antaranya meninggal dunia.
Menurut Agus, adanya lima orang tenaga kesehatan yang terinfeksi COVID-19 ini menunjukkan bahwa penyebaran virus corona jenis baru tersebut perlu menjadi perhatian semua pihak.
"Kabupaten Sampang ini termasuk kabupaten yang paling rendah kasus COVID-19 di Pulau Madura. Tapi, jika protokol kesehatan tidak diperhatikan, bisa saja jumlah warga yang terpapar akan meningkat tajam," katanya.
Agus Mulyadi mencontohkan Kabupaten Sumenep. Pada awalnya jumlah warga di Sumenep yang terpapar COVID-19 paling rendah se-Pulau Madura.
Namun, seiring dengan perkembangan waktu, kini malah kabupaten paling timur di Pulau Madura tersebut justru paling tinggi kasus positif virus coronanya.
"Sampang tidak ingin seperti itu. Makanya, ayo kita disiplin melaksanakan protokol kesehatan," ajak Agus Mulyadi.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas COVID-19 Sampang, total jumlah warga yang terkonfirmasi terpapar COVID-19 hingga kini sebanyak 391 orang, dengan jumlah suspek sebanyak 35 orang.
Warga yang terpapar COVID-19 dan telah dinyatakan sembuh sebanyak 321 orang, sedangkan pasien meninggal dunia terdata 22 orang.
Jumlah ini paling sedikit dibanding tiga kabupaten lain di Pulau Madura, seperti Sumenep, Pamekasan dan Bangkalan.
Untuk Sumenep, jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 910 orang (774 orang sembuh dan 45 orang meninggal dunia), kemudian di Pamekasan tercatat 585 kasus (395 orang sembuh dan 48 orang meninggal dunia), dan di Bangkalan terdata sebanyak 820 kasus (664 orang sembuh dan 85 orang meninggal dunia).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020