Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, meminta Tim Penggerak PKK setempat ikut mengedukasi warga tentang protokol kesehatan demi mencegah penyebaran COVID-19.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan jaringan PKK cukup luas bahkan sampai ke dasa wisma, sehingga ini adalah hal yang sangat positif ketika ingin menyosialisasikan apapun kepada masyarakat.

"Alhamdulillah Pemerintah Kota Kediri dibantu dengan tim PKK bisa terus mengedukasi. Saya lihat beberapa waktu lalu juga ada pembagian masker. Menggunakan masker ini memang kelihatannya mudah tapi memang harus dibiasakan," kata Wali Kota di Kediri, Senin.

Ia menambahkan dengan perilaku hidup sehat diharapkan bisa menekan penyebaran COVID-19.

"Saya rasa melalui perilaku hidup sehat, menciptakan lingkungan bersih, pemanfaatan posyandu, serta peningkatan keluarga sejahtera melalui keluarga berencana akan bagus ke depannya. Apalagi saat ini berubah nama menjadi bangga kencana kesehatan. Mudah-mudahan melalui monitoring, kegiatannya akan semakin bagus," kata dia.

Wali Kota menambahkan pembangunan kesehatan merupakan fokus utama dari Pemerintah Kota Kediri. Banyak program yang sudah dijalankan di antaranya terkait ibu hamil, pap smear, dan lain sebagainya. Diharapkan, sinergi yang sudah ada dapat terus terjalin sehingga seluruh masyarakat Kota Kediri bisa teredukasi dengan baik.

"Terima kasih kepada OPD se-Kota Kediri karena selama ini telah mendukung program-program dari PKK. Mudah-mudahan ke depan selalu terus bisa bersinergi dengan PKK baik dari tingkat kecamatan maupun kelurahan. Harapannya tidak ada stunting di Kota Kediri. Kami juga ingin menekan angka kematian ibu dan bayi, menekan penyakit tidak menular serta kita terus bisa mengedukasi masyarakat terhadap kebiasaan baru terkait pandemi COVID-19," ujar dia.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar mengatakan pada Januari 2021, PKK Bangga Kencana akan segera dilombakan. Oleh karenanya dalam rangkaian itu perlu mempersiapkan segala sesuatunya dari sekarang.

"PKK Bangga Kencana Kesehatan ini bukan hal yang baru. Dulu kita menyebutnya dengan PKK Keluarga Berencana dan Kesehatan. Temanya masih relate dengan adaptasi kebiasaan baru karena kita masih berada dalam situasi pandemi. Saya dan rekan rekan PKK mohon dukungan dari kepala OPD karena kegiatan ini erat kaitannya dengan beberapa poin penting yang menjadi tugas pokok dan fungsi di dinas terkait," kata Bunda Fey, sapaan akrabnya.

Ia juga mengungkapkan terdapat beberapa parameter untuk ikut serta dalam lomba itu, namun PKK Kediri ikut yang lingkungan bersih dan sehat.

"Dalam hal ini sudah kami pilih Kelurahan Dermo karena sudah mempertimbangkan beberapa aspek," kata Bunda Fey.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar didampingi Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar mencanangkan Monitoring Terpadu Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan Kota Kediri Tahun 2020/2021 di Ruang Joyoboyo Kota Kediri. Hal ini dilakukan menindaklanjuti monitoring terpadu Kesatuan Gerak PKK - Bangga Kencana Kesehatan Tahun 2020 seluruh Jatim yang dicanangkan Wakil Gubernur Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Kegiatan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan diikuti secara daring oleh tim PKK Kecamatan dan kelurahan se-Kota Kediri.

Kegiatan ini mengambil tema melalui kesatuan gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan kita tingkatkan kepedulian bersama untuk hidup sehat dan sejahtera dalam adaptasi kebiasaan baru menuju Indonesia maju. Fokus kegiatan tersebut adalah sosialisasi adaptasi kebiasaan baru guna mendukung program pemerintah dalam mengurangi pandemi COVID-19.

Pada kesempatan tersebut, Satgas Penanganan COVID-19 Kota Blitar juga menyelenggarakan rapid test secara gratis dengan sasaran perempuan lanjut usia, ibu-ibu dan remaja. Acara ini bekerjasama antara PKK Kota Kediri bersama Dinas Kesehatan Kota Kediri.

Dalam kegiatan ini hadir Kepala DP3AP2KB, Kepala DLHKP, Kepala Dinas Kesehatan, dan Camat se-Kota Kediri.

Di Kota Kediri, kasus COVID-19 per Senin (14/12) mencapai 522 orang warga yang terpapar COVID-19. Dari jumlah itu, 58 orang masih dirawat, 22 orang masih dipantau, 418 orang sudah sembuh, dan 24 orang telah meninggal dunia. 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020