Musibah banjir yang melanda dua kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur, yakni Kabupaten Sampang dan Bangkalan sejak Rabu (9/12) akibat hujan deras di wilayah itu, pada Kamis ini semakin meluas dan genangan banjir semakin tinggi.
Di Blega, Kabupaten Bangkalan, banjir tidak hanya menggenangi jalan raya, tetapi sudah mulai memasuki rumah-rumah warga. Bahkan, arus lalu lintas dari arah Sampang yang hendak menuju Surabaya dan sebaliknya lumpuh, karena banyak kendaraan yang mogok akibat tergenang banjir.
Ketinggian air di lokasi itu antara 30 hingga 40 cm, bahkan di daerah tertentu ada yang mencapai 1 meter lebih.
Banjir di Blega, Bangkalan ini sejak Rabu (9/12) pagi setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras disertai angin kencang sejak Selasa (8/12) malam.
"Selain banjir, jenis bencana alam yang juga terjadi di Kabupaten Bangkalan adalah pohon tumbang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bangkalan Rizal Moris.
Kali ini, kata dia, bencana alam yang terjadi di Bangkalan akibat cuaca buruk tidak hanya di jalur selatan saja, akan tetapi juga di wilayah utara Bangkalan.
Rizal mengaku telah menginstruksikan siaga 24 jam kepada semua anggota BPBD Pemkab Bangkalan dan selalu memantau perkembangan terkini.
Sementara di Kabupaten Sampang, banjir tidak hanya menggenangi jalan raya saja, akan tetapi juga mulai menggenangi jantung Kota Sampang.
Sejumlah lembaga pendidikan dan kantor pemerintah tergenang banjir, dan beberapa rumah ibadah di Kota Bahari itu.
Banjir yang terjadi di Kota Sampang ini terjadi akibat luapan Sungai Kalikamuning yang tidak mampu menampung debet air, karena di daerah hulu, yakni di wilayah utara Sampang terjadi hujan deras sejak Selasa (8/12) malam dan hingga kini masih berlangsung.
"Jadi, hari ini merupakan hari kedua Kota Sampang dilanda banjir dan hari ini jauh lebih parah dari kemarin," kata warga di kota itu Haironi.
Hingga sekitar pukul 16.30 WIB, belum ada tanda-tanda banjir di kota ini akan surut, bahkan arus banjir di jalan raya dan halaman rumah warga cenderung semakin deras.
Menurut Kepala BPBD Pemkab Sampang Anang Joenaidi, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait, mengantisipasi banjir semakin besar, seperti Dinas Sosial, Satuan Polisi Pamong Praja, Polres dan Kodim Sampang.
"Semua anggota BPBD sudah kami kerahkan untuk memantau perkembangan terkini di sejumlah titik di Kota Sampang," kata Anang.
Banjir yang melanda Kota Sampang di Pulau Madura, Jawa Timur kali ini merupakan banjir terbesar selama musim hujan ini.
Sebelumnya banjir yang terjadi hanya menggenangi jalan raya di dalam kota, dan tidak sampai menggenangi rumah-rumah warga sebagaimana saat ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Di Blega, Kabupaten Bangkalan, banjir tidak hanya menggenangi jalan raya, tetapi sudah mulai memasuki rumah-rumah warga. Bahkan, arus lalu lintas dari arah Sampang yang hendak menuju Surabaya dan sebaliknya lumpuh, karena banyak kendaraan yang mogok akibat tergenang banjir.
Ketinggian air di lokasi itu antara 30 hingga 40 cm, bahkan di daerah tertentu ada yang mencapai 1 meter lebih.
Banjir di Blega, Bangkalan ini sejak Rabu (9/12) pagi setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras disertai angin kencang sejak Selasa (8/12) malam.
"Selain banjir, jenis bencana alam yang juga terjadi di Kabupaten Bangkalan adalah pohon tumbang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bangkalan Rizal Moris.
Kali ini, kata dia, bencana alam yang terjadi di Bangkalan akibat cuaca buruk tidak hanya di jalur selatan saja, akan tetapi juga di wilayah utara Bangkalan.
Rizal mengaku telah menginstruksikan siaga 24 jam kepada semua anggota BPBD Pemkab Bangkalan dan selalu memantau perkembangan terkini.
Sementara di Kabupaten Sampang, banjir tidak hanya menggenangi jalan raya saja, akan tetapi juga mulai menggenangi jantung Kota Sampang.
Sejumlah lembaga pendidikan dan kantor pemerintah tergenang banjir, dan beberapa rumah ibadah di Kota Bahari itu.
Banjir yang terjadi di Kota Sampang ini terjadi akibat luapan Sungai Kalikamuning yang tidak mampu menampung debet air, karena di daerah hulu, yakni di wilayah utara Sampang terjadi hujan deras sejak Selasa (8/12) malam dan hingga kini masih berlangsung.
"Jadi, hari ini merupakan hari kedua Kota Sampang dilanda banjir dan hari ini jauh lebih parah dari kemarin," kata warga di kota itu Haironi.
Hingga sekitar pukul 16.30 WIB, belum ada tanda-tanda banjir di kota ini akan surut, bahkan arus banjir di jalan raya dan halaman rumah warga cenderung semakin deras.
Menurut Kepala BPBD Pemkab Sampang Anang Joenaidi, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait, mengantisipasi banjir semakin besar, seperti Dinas Sosial, Satuan Polisi Pamong Praja, Polres dan Kodim Sampang.
"Semua anggota BPBD sudah kami kerahkan untuk memantau perkembangan terkini di sejumlah titik di Kota Sampang," kata Anang.
Banjir yang melanda Kota Sampang di Pulau Madura, Jawa Timur kali ini merupakan banjir terbesar selama musim hujan ini.
Sebelumnya banjir yang terjadi hanya menggenangi jalan raya di dalam kota, dan tidak sampai menggenangi rumah-rumah warga sebagaimana saat ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020