Mobil laboratorium polymerase chain reaction (PCR) milik Pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dalam beberapa waktu terakhir tidak beroperasi karena kehabisan alat tes kit reagen.
"Sudah dua pekan terakhir ini tidak jalan. Hal itu karena Magetan kehabisan stok kit reagen," ujar Kepala Sekretariat Satgas COVID-19 Magetan Ari Budi Santosa di Magetan, Rabu.
Seiring tidak beroperasinya mobil PCR itu, untuk sementara hasil uji usap dikirim ke Surabaya ataupun rumah sakit sekitar yang memiliki laboratorium PCR.
"Sedangkan untuk pengoperasiannya kembali masih menunggu pengadaan kit reagen," ucapnya.
Dijelaskan, keberadaan mobil PCR tersebut merupakan pengadaan Pemkab Magetan melalui dana APBD setempat seharga Rp4 miliar.
Adapun pengadaan mobil PCR tersebut bertujuan memaksimalkan penanganan pasien COVID-19 di Kabupaten Magetan. Sehingga tidak perlu antre untuk menunggu hasil tes usap yang sebelumnya harus dikirim ke luar kota.
Ari Budi mengatakan, meski surat izin rekomendasi operasi mobil PCR tersebut belum keluar dari Kementeran Kesehatan RI, pihaknya memastikan hal itu tidak menjadi masalah.
"Selama ini kita masih menunggu surat rekomendasi dari Kementerian Kesehatan yang menunjuk mobil PCR milik Pemkab Magetan bisa sebagai rujukan laboratorium tes COVID-19. Meski belum keluar, mobil PCR boleh beroperasi karena keadaan darurat penanganan kasus COVID-19 di Magetan yang terus bertambah," katanya.
Apalagi, pihak Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sudah melakukan visitasi beberapa waktu lalu untuk mengusulkan ke Litbangkes Kementerian Kesehatan RI agar mobil PCR milik Pemkab Magetan menjadi laboratorium rujukan.
"Jadi, dipastikan izin tersebut akan keluar, hanya masih menunggu waktu saja," kata Ari Budi Santosa yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD Magetan, itu.
Pihaknya berharap pengadaan kit reagen dapat segera dilakukan, sehingga mobil tersebut dapat kembali dioperasikan guna penanganan pasien COVID-19 di Magetan yang lebih maksimal.
Berdasarkan peta sebaran COVID-19 di Magetan hingga Selasa, 8 Desember 2020, terdapat 700 warga Magetan terkonfirmasi COVID-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 578 orang dinyatakan sembuh, 36 orang meninggal, dan 86 orang lainnya dalam perawatan serta isolasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Sudah dua pekan terakhir ini tidak jalan. Hal itu karena Magetan kehabisan stok kit reagen," ujar Kepala Sekretariat Satgas COVID-19 Magetan Ari Budi Santosa di Magetan, Rabu.
Seiring tidak beroperasinya mobil PCR itu, untuk sementara hasil uji usap dikirim ke Surabaya ataupun rumah sakit sekitar yang memiliki laboratorium PCR.
"Sedangkan untuk pengoperasiannya kembali masih menunggu pengadaan kit reagen," ucapnya.
Dijelaskan, keberadaan mobil PCR tersebut merupakan pengadaan Pemkab Magetan melalui dana APBD setempat seharga Rp4 miliar.
Adapun pengadaan mobil PCR tersebut bertujuan memaksimalkan penanganan pasien COVID-19 di Kabupaten Magetan. Sehingga tidak perlu antre untuk menunggu hasil tes usap yang sebelumnya harus dikirim ke luar kota.
Ari Budi mengatakan, meski surat izin rekomendasi operasi mobil PCR tersebut belum keluar dari Kementeran Kesehatan RI, pihaknya memastikan hal itu tidak menjadi masalah.
"Selama ini kita masih menunggu surat rekomendasi dari Kementerian Kesehatan yang menunjuk mobil PCR milik Pemkab Magetan bisa sebagai rujukan laboratorium tes COVID-19. Meski belum keluar, mobil PCR boleh beroperasi karena keadaan darurat penanganan kasus COVID-19 di Magetan yang terus bertambah," katanya.
Apalagi, pihak Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sudah melakukan visitasi beberapa waktu lalu untuk mengusulkan ke Litbangkes Kementerian Kesehatan RI agar mobil PCR milik Pemkab Magetan menjadi laboratorium rujukan.
"Jadi, dipastikan izin tersebut akan keluar, hanya masih menunggu waktu saja," kata Ari Budi Santosa yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD Magetan, itu.
Pihaknya berharap pengadaan kit reagen dapat segera dilakukan, sehingga mobil tersebut dapat kembali dioperasikan guna penanganan pasien COVID-19 di Magetan yang lebih maksimal.
Berdasarkan peta sebaran COVID-19 di Magetan hingga Selasa, 8 Desember 2020, terdapat 700 warga Magetan terkonfirmasi COVID-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 578 orang dinyatakan sembuh, 36 orang meninggal, dan 86 orang lainnya dalam perawatan serta isolasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020