Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bela sungkawa atas wafatnya Wakil Wali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri.
"Hari ini kita berduka atas wafatnya Wakil Wali Kota Probolinggo yang beberapa hari terakhir dirawat di RSUD Dr Seotomo Surabaya karena tertular virus corona atau COVID-19," katanya, saat dikonfirmasi usai menyalurkan hak suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 25, Kelurahan Jemurwonosari, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Rabu.
Video oleh Hanif Nashrullah
Wakil Wali Kota Subri dilaporkan mengeluh demam dan nafsu makannya menurun pada 11 November 2020, sepulang perjalanan dinas dari Bandung, Jawa Barat.
Subri selanjutnya batuk dan demam sehingga memutuskan untuk berkonsultasi dengan Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo dan menjalani pemeriksaan thorax. Hasil pemeriksaan yang keluar pada 18 November menunjukkan kondisi thoraxnya normal.
Pada 20 November, dia mengeluhkan demam yang tak kunjung reda dan setelah menjalani pemeriksaan dinyatakan positif tertular COVID 19.
Subri kemudian menjalani perawatan di RSUD dr Mohamad Saleh. Pada 22 November, dia dirujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya karena kondisinya menurun dan sempat dilakukan terapi hingga pemasangan ventilator, serta Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO) sesuai persetujuan keluarga.
Wakil Wali Kota Subri akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Rabu, sekitar pukul 06.30 WIB tadi pagi, setelah menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD dr Soetomo Surabaya.
"Ini menjadi referensi kehatihatian bagi kita semua bahwa penyebaran COVID-19 belum berhenti," ucap Khofifah.
Di tengah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 yang berlangsung serentak hari ini, Gubernur Khofifah berpesan agar jangan sampai ada proses demokrasi yang melonggarkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Hari ini kita berduka atas wafatnya Wakil Wali Kota Probolinggo yang beberapa hari terakhir dirawat di RSUD Dr Seotomo Surabaya karena tertular virus corona atau COVID-19," katanya, saat dikonfirmasi usai menyalurkan hak suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 25, Kelurahan Jemurwonosari, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Rabu.
Video oleh Hanif Nashrullah
Wakil Wali Kota Subri dilaporkan mengeluh demam dan nafsu makannya menurun pada 11 November 2020, sepulang perjalanan dinas dari Bandung, Jawa Barat.
Subri selanjutnya batuk dan demam sehingga memutuskan untuk berkonsultasi dengan Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo dan menjalani pemeriksaan thorax. Hasil pemeriksaan yang keluar pada 18 November menunjukkan kondisi thoraxnya normal.
Pada 20 November, dia mengeluhkan demam yang tak kunjung reda dan setelah menjalani pemeriksaan dinyatakan positif tertular COVID 19.
Subri kemudian menjalani perawatan di RSUD dr Mohamad Saleh. Pada 22 November, dia dirujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya karena kondisinya menurun dan sempat dilakukan terapi hingga pemasangan ventilator, serta Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO) sesuai persetujuan keluarga.
Wakil Wali Kota Subri akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Rabu, sekitar pukul 06.30 WIB tadi pagi, setelah menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD dr Soetomo Surabaya.
"Ini menjadi referensi kehatihatian bagi kita semua bahwa penyebaran COVID-19 belum berhenti," ucap Khofifah.
Di tengah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 yang berlangsung serentak hari ini, Gubernur Khofifah berpesan agar jangan sampai ada proses demokrasi yang melonggarkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020