Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mempercepat pembangunan kawasan industri halal yang diklaim pembangunan kawasan tersebut merupakan satu-satunya di Jatim.
"Sekarang sedang proses pengurukan lahan dan mudah-mudahan Januari atau Februari 2021 selesai proses pengurukan. Kemudian ada tim dari Jakarta yang akan ke sini melakukan verifikasi," kata Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono di Sidoarjo, Jumat.
Ia mengatakan dari lahan seluas 410 hektare yang dipersiapkan, ada 148 hektare yang siap dijadikan kawasan industri halal.
"Karena memang luas wilayah untuk sistem industri luas sekali, areanya sudah siap, masyarakatnya juga sudah siap," kata Hudiyono.
Kepala Dinas Penanamam Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sidoarjo Ari Suryono mengatakan pihaknya akan mendukung kemudahan perizinan untuk kawasan industri halal yang dibuat di sebagian kawasan safe and lock.
"Industri halal perlu didorong karena begitu besarnya potensi produk halal, baik di dalam maupun luar negeri," kata Ari.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan berdirinya kawasan industri halal di Jatim akan mendorong perkembangan industri produk halal di Indonesia.
Ia berharap produk makanan halal dari Indonesia bisa menembus 10 besar dunia. Saat ini produk busana halal Indonesia telah menjadi yang terbesar kedua di dunia.
Khofifah juga berharap semakin banyak produk halal yang berkualitas, baik untuk pasar konsumsi dalam negeri maupun untuk melayani kebutuhan produk halal dunia.
Menurut Global Population (2019), penduduk muslim dunia tercatat 24 persen atau setara 1,9 miliar jiwa. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia dengan jumlah sekitar 229 juta jiwa.
"Sekarang sedang proses pengurukan lahan dan mudah-mudahan Januari atau Februari 2021 selesai proses pengurukan. Kemudian ada tim dari Jakarta yang akan ke sini melakukan verifikasi," kata Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono di Sidoarjo, Jumat.
Ia mengatakan dari lahan seluas 410 hektare yang dipersiapkan, ada 148 hektare yang siap dijadikan kawasan industri halal.
"Karena memang luas wilayah untuk sistem industri luas sekali, areanya sudah siap, masyarakatnya juga sudah siap," kata Hudiyono.
Kepala Dinas Penanamam Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sidoarjo Ari Suryono mengatakan pihaknya akan mendukung kemudahan perizinan untuk kawasan industri halal yang dibuat di sebagian kawasan safe and lock.
"Industri halal perlu didorong karena begitu besarnya potensi produk halal, baik di dalam maupun luar negeri," kata Ari.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan berdirinya kawasan industri halal di Jatim akan mendorong perkembangan industri produk halal di Indonesia.
Ia berharap produk makanan halal dari Indonesia bisa menembus 10 besar dunia. Saat ini produk busana halal Indonesia telah menjadi yang terbesar kedua di dunia.
Khofifah juga berharap semakin banyak produk halal yang berkualitas, baik untuk pasar konsumsi dalam negeri maupun untuk melayani kebutuhan produk halal dunia.
Menurut Global Population (2019), penduduk muslim dunia tercatat 24 persen atau setara 1,9 miliar jiwa. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia dengan jumlah sekitar 229 juta jiwa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020