Pasangan calon Wali Kota Eri Cahyadi-Armudji unggul selisih 11,8 persen secara elektabilitas dibandingkan Machfud Arifin-Mudjiaman berdasarkan hasil survei dari Surabaya Survey Center (SSC) menjelang Pilkada Surabaya 2020.
"SSC telah melakukan penelitian dan secara elektabilitas memang Eri Cahyadi-Armudji unggul," ujar peneliti senior SSC, Ikhsan Rosidi, di sela pamaparan hasil penelitian di Surabaya, Rabu.
Secara rinci, pasangan Eri-Armudji memperoleh 49,9 persen, sedangkan Machfud-Mujiaman meraih 38,1 persen.
Dari hasil survei elektabilitas yang dilakukan, kata Ikhsan, ada 12 persen responden yang belum menentukan pilihan atau undecided voters.
Menurut Ikhsan, perbedaan angka selisih itu tentunya sangat besar dan menjadi tantangan besar untuk kubu Machfud-Mujiaman agar bisa memenangkan kontestasi Pilkada Surabaya.
Sementara itu, terkait survei popularitas kandidat, Eri Cahyadi menjadi sosok paling populer di antara lainnya dengan raihan 92 persen, diikuti Machfud Arifin 86,9 persen, lalu Armudji 84,1 persen, serta Mujiaman 74,9 persen.
Begitu juga dari segi akseptabilitas di mata responden, yang datanya masing-masing adalah 60 persen untuk Eri Cahyadi, 53,8 persen Machfud Arifin, diikuti Armudji 47,5 persen dan Mujiaman 42 persen.
Sebagai informasi, riset ini dilakukan SSC pada 19-24 November 2020 di 31 Kecamatan di Surabaya dengan responden yang digunakan sebanyak 880 orang.
Penelitian dilakukan dengan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3,3 persen dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Pilkada Surabaya yang digelar 9 Desember 2020 diikuti dua pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, yaitu Eri Cahyadi-Armudji nomor urut 1 dan Machfud Arifin-Mujiaman nomor urut 2.
Pasangan nomor urut 1 diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI, serta enam partai politik nonparlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan, pasangan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai politik, yaitu PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, dan Partai NasDem serta didukung partai nonparlemen Partai Perindo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"SSC telah melakukan penelitian dan secara elektabilitas memang Eri Cahyadi-Armudji unggul," ujar peneliti senior SSC, Ikhsan Rosidi, di sela pamaparan hasil penelitian di Surabaya, Rabu.
Secara rinci, pasangan Eri-Armudji memperoleh 49,9 persen, sedangkan Machfud-Mujiaman meraih 38,1 persen.
Dari hasil survei elektabilitas yang dilakukan, kata Ikhsan, ada 12 persen responden yang belum menentukan pilihan atau undecided voters.
Menurut Ikhsan, perbedaan angka selisih itu tentunya sangat besar dan menjadi tantangan besar untuk kubu Machfud-Mujiaman agar bisa memenangkan kontestasi Pilkada Surabaya.
Sementara itu, terkait survei popularitas kandidat, Eri Cahyadi menjadi sosok paling populer di antara lainnya dengan raihan 92 persen, diikuti Machfud Arifin 86,9 persen, lalu Armudji 84,1 persen, serta Mujiaman 74,9 persen.
Begitu juga dari segi akseptabilitas di mata responden, yang datanya masing-masing adalah 60 persen untuk Eri Cahyadi, 53,8 persen Machfud Arifin, diikuti Armudji 47,5 persen dan Mujiaman 42 persen.
Sebagai informasi, riset ini dilakukan SSC pada 19-24 November 2020 di 31 Kecamatan di Surabaya dengan responden yang digunakan sebanyak 880 orang.
Penelitian dilakukan dengan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3,3 persen dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Pilkada Surabaya yang digelar 9 Desember 2020 diikuti dua pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, yaitu Eri Cahyadi-Armudji nomor urut 1 dan Machfud Arifin-Mujiaman nomor urut 2.
Pasangan nomor urut 1 diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI, serta enam partai politik nonparlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan, pasangan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai politik, yaitu PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, dan Partai NasDem serta didukung partai nonparlemen Partai Perindo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020