Kepala Cabang AirNav Banyuwangi Suri Fikriansyah mengemukakan rute jalur penerbangan menuju Bandara Banyuwangi dan sebaliknya diubah dari semula melalui jalur selatan lewat jalur utara guna menghindari sebaran abu vulkanik erupsi Gunung Semeru.
"Peralihan rute penerbangan yang biasanya melewati jalur selatan dan diubah lewat jalur utara sejak Selasa (1/12) sore kemarin. Abu vulkanik sengat berbahaya bagi pesawat, jika masuk ke dalam mesin pesawat dapat mengakibatkan kerusakan," katanya kepada wartawan di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.
Suri Fikriansyah menjelaskan bahwa abu vulkanik tidak sama dengan abu biasa, karena abu vulkanik mengandung bebatuan yang berbentuk partikel kecil sehingga dapat mengikis komponen mesin pesawat.
Dengan demikian, lanjut dia, penerbangan pesawat dari Jakarta ke Banyuwangi dan Jakarta ke Denpasar melalui jalur utara untuk menghindari abu vulkanik Gunung Semeru, karena posisi Gunung Semeru di selatan.
"Untuk komersial saat ini tidak terdampak, masih normal, sesuai jadwal (on schedule)," ucapnya.
Kata Suri, peralihan rute penerbangan dari jalur selatan diubah jalur utara tersebut masih belum diketahui sampai kapan diterapkan, karena pihaknya masih menunggu instruksi dari pihak AirNav Indonesia Pusat.
"Tentunya jika kondisi ruang udara jalur selatan sudah aman dan bersih dari sebaran abu vulkanik Gunung Semeru, kemungkinan besar rute penerbangan menuju Bandara Banyuwangi akan dikembalikan ke jalur semula," tuturnya.
Sementara itu, General Manajer Bandara Banyuwangi Cin Asmoro menyatakan bahwa hingga hari ini, Rabu (2/12) aktivitas penerbangan Bandara Banyuwangi berjalan normal.
"Hasil pengamatan dan pemeriksaan di landasan pacu pesawat juga tidak ada sebaran abu vulkanik. Kami akan terus melakukan pemantauan dan kordinasi dengan otoritas terkait guna memastikan di Bandara Banyuwangi tidak terpapar abu vulkanik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Peralihan rute penerbangan yang biasanya melewati jalur selatan dan diubah lewat jalur utara sejak Selasa (1/12) sore kemarin. Abu vulkanik sengat berbahaya bagi pesawat, jika masuk ke dalam mesin pesawat dapat mengakibatkan kerusakan," katanya kepada wartawan di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.
Suri Fikriansyah menjelaskan bahwa abu vulkanik tidak sama dengan abu biasa, karena abu vulkanik mengandung bebatuan yang berbentuk partikel kecil sehingga dapat mengikis komponen mesin pesawat.
Dengan demikian, lanjut dia, penerbangan pesawat dari Jakarta ke Banyuwangi dan Jakarta ke Denpasar melalui jalur utara untuk menghindari abu vulkanik Gunung Semeru, karena posisi Gunung Semeru di selatan.
"Untuk komersial saat ini tidak terdampak, masih normal, sesuai jadwal (on schedule)," ucapnya.
Kata Suri, peralihan rute penerbangan dari jalur selatan diubah jalur utara tersebut masih belum diketahui sampai kapan diterapkan, karena pihaknya masih menunggu instruksi dari pihak AirNav Indonesia Pusat.
"Tentunya jika kondisi ruang udara jalur selatan sudah aman dan bersih dari sebaran abu vulkanik Gunung Semeru, kemungkinan besar rute penerbangan menuju Bandara Banyuwangi akan dikembalikan ke jalur semula," tuturnya.
Sementara itu, General Manajer Bandara Banyuwangi Cin Asmoro menyatakan bahwa hingga hari ini, Rabu (2/12) aktivitas penerbangan Bandara Banyuwangi berjalan normal.
"Hasil pengamatan dan pemeriksaan di landasan pacu pesawat juga tidak ada sebaran abu vulkanik. Kami akan terus melakukan pemantauan dan kordinasi dengan otoritas terkait guna memastikan di Bandara Banyuwangi tidak terpapar abu vulkanik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020