Perum Jasa Tirta (PJT) I memberikan pelatihan secara dalam jaringan (daring) kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar bisa bangkit di tengah Pandemi COVID-19.
Sekretaris Perusahaan PJT I Samsul Hidayat di Surabaya, Jumat mengatakan pelatihan bertema "Pemberdayaan Mitra Binaan untuk Bangkit di Masa Pandemi" itu menggandeng Pusat Studi Pendampingan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PSP-KUMKM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) sebagai narasumber.
Tidak hanya itu, untuk memberikan pengalaman praktis tentang bisnis daring kepada para mitra binaannya, PJT I pun menghadirkan narasumber dari Shopee Indonesia.
"Harapan kami melalui pelatihan daring ini dapat menambah wawasan serta kompetensi para mitra binaan, sehingga dapat naik kelas" ucapnya.
Samsul mengatakan pelatihan tersebut telah dilaksanakan selama tiga hari yaitu mulai tanggal 24 sampai 26 November 2020.
"Materi yang disampaikan cukup beragam, mulai dari paparan kebijakan pemerintah dalam upaya menyelamatkan UMKM di masa Pandemi COVID-19, hingga bagaimana cara UMKM dapat bangkit dari krisis," katanya.
Khusus untuk ini, para peserta diberikan pelatihan terkait strategi pengembangan diversifikasi produk dalam membaca peluang pasar, strategi pemasaran dalam menyiasati kondisi Pandemi COVID-19, serta pemanfaatan teknologi sosial media dalam mendukung pengembangan pasar UMKM.
"Pelatihan diikuti oleh 50 pelaku UMKM yang terdiri dari 21 peserta di bidang olahan makanan dan minuman dan 29 peserta di bidang nonmakanan. Para peserta ini pun berasal dari berbagai daerah, di antaranya dari Sidoarjo, Kediri, Malang, Trenggalek, Surabaya, Mojokerto, Jombang, Pati dan Surakarta," ujarnya.
Menurut Samsul antusias peserta cukup tinggi, ini terlihat dari banyaknya pertanyaan kepada narasumber. Terutama terkait permasalahan yang dihadapi di masa pandemi COVID-19 ini.
Selain memberikan pelatihan daring, JT I juga memberikan suntikan modal berbunga ringan serta program relaksasi pengembalian pinjaman selama satu tahun menjadi kebijakan perusahaan dalam menstimulus keberlangsungan usaha para mitra binaan.
"Diharapkan dengan program relaksasi ini dapat sedikit meringankan beban para pelaku UMKM ditengah masa pandemi ini." katanya.
Sementara itu salah satu mitra binaan pengrajin sepatu dari Mojokerto, Muhammad Zamzam mengapresiasi kegiatan yang dilakukan PJT I untuk UMKM tersebut. Baginya pelatihan itu sangat berguna untuk tetap bertahan di Pandemi COVID-19.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada PJT I. Pelatihan ini memberi bekal wawasan kepada kami tentang bagaimana mengembangkan usaha. Terutama cara memasarkan produk UMKM melalui media daring," ucap Muhammad Zamzam.
"Kami juga berharap agar PJT I dapat memberikan pendampingan untuk pendaftaran merk atas produk buatan kami," ujarnya, menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Sekretaris Perusahaan PJT I Samsul Hidayat di Surabaya, Jumat mengatakan pelatihan bertema "Pemberdayaan Mitra Binaan untuk Bangkit di Masa Pandemi" itu menggandeng Pusat Studi Pendampingan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PSP-KUMKM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) sebagai narasumber.
Tidak hanya itu, untuk memberikan pengalaman praktis tentang bisnis daring kepada para mitra binaannya, PJT I pun menghadirkan narasumber dari Shopee Indonesia.
"Harapan kami melalui pelatihan daring ini dapat menambah wawasan serta kompetensi para mitra binaan, sehingga dapat naik kelas" ucapnya.
Samsul mengatakan pelatihan tersebut telah dilaksanakan selama tiga hari yaitu mulai tanggal 24 sampai 26 November 2020.
"Materi yang disampaikan cukup beragam, mulai dari paparan kebijakan pemerintah dalam upaya menyelamatkan UMKM di masa Pandemi COVID-19, hingga bagaimana cara UMKM dapat bangkit dari krisis," katanya.
Khusus untuk ini, para peserta diberikan pelatihan terkait strategi pengembangan diversifikasi produk dalam membaca peluang pasar, strategi pemasaran dalam menyiasati kondisi Pandemi COVID-19, serta pemanfaatan teknologi sosial media dalam mendukung pengembangan pasar UMKM.
"Pelatihan diikuti oleh 50 pelaku UMKM yang terdiri dari 21 peserta di bidang olahan makanan dan minuman dan 29 peserta di bidang nonmakanan. Para peserta ini pun berasal dari berbagai daerah, di antaranya dari Sidoarjo, Kediri, Malang, Trenggalek, Surabaya, Mojokerto, Jombang, Pati dan Surakarta," ujarnya.
Menurut Samsul antusias peserta cukup tinggi, ini terlihat dari banyaknya pertanyaan kepada narasumber. Terutama terkait permasalahan yang dihadapi di masa pandemi COVID-19 ini.
Selain memberikan pelatihan daring, JT I juga memberikan suntikan modal berbunga ringan serta program relaksasi pengembalian pinjaman selama satu tahun menjadi kebijakan perusahaan dalam menstimulus keberlangsungan usaha para mitra binaan.
"Diharapkan dengan program relaksasi ini dapat sedikit meringankan beban para pelaku UMKM ditengah masa pandemi ini." katanya.
Sementara itu salah satu mitra binaan pengrajin sepatu dari Mojokerto, Muhammad Zamzam mengapresiasi kegiatan yang dilakukan PJT I untuk UMKM tersebut. Baginya pelatihan itu sangat berguna untuk tetap bertahan di Pandemi COVID-19.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada PJT I. Pelatihan ini memberi bekal wawasan kepada kami tentang bagaimana mengembangkan usaha. Terutama cara memasarkan produk UMKM melalui media daring," ucap Muhammad Zamzam.
"Kami juga berharap agar PJT I dapat memberikan pendampingan untuk pendaftaran merk atas produk buatan kami," ujarnya, menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020