Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, meminta perempuan yang menjadi pengawas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 all out (dengan seluruh tenaga) melakukan tugasnya di pilkada.

"Selama ini perempuan banyak dipandang sebelah mata. Namun, saat ini tak lagi. Perempuan bisa menempatkan dirinya di urusan ketatanegaraan dan bisa ikut menentukan arah bangsa. Ini dibuktikan dengan semakin meningkatkan jumlah keterwakilan perempuan sebagai pengawas pilkada," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Blitar Abdul Hakam di Blitar, Kamis.

Ia mengatakan bawaslu sengaja menggelar apel di Lapangan Kenanga, Kelurahan Beru, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Acara ini diikuti puluhan perempuan sebagai perwakilan pengawas dari jajaran panitia pengawas kecamatan dan pengawas kelurahan/desa se-Kabupaten Blitar.

Hakam menegaskan apel dilaksanakan untuk meneguhkan eksistensi perempuan sebagai pengawas pilkada. Perempuan bisa membuktikan kemampuannya dalam mengawasi pilkada.

"Apel ini meneguhkan komitmen bawaslu tentang bagaimana eksistensi perempuan bisa melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai pengawas pemilihan dalam Pilkada 2020," kata dia.

Dirinya berharap, peran para perempuan tersebut bisa mendorong perempuan lainnya dalam mengawasi pilkada. Kegiatan pilkada memang untuk memilih calon kepala daerah, namun juga diperuntukkan bagi masyarakat.

"Saya mendorong serta mengajak perempuan lainnya untuk ikut melakukan pengawasan partisipatif," kata dia.

Apel tersebut berlangsung dengan khidmat. Kendati hujan, tidak menyurutkan niatan panwas untuk mengikuti acara mulai dari awal hingga akhir.

Dalam acara ini juga dibacakan deklarasi bersama yang berisi pertama, ikut menegakkan kode etik dan pedoman perilaku penyelenggara pemilihan, dengan bekerja professional, independen, dan berintegritas.

Kedua mendorong pengarusutamaan gender dan keterwakilan perempuan melalui penguatan budaya kerja pengawasan serta inisiatif kebijakan lembaga yang responsif gender.

Ketiga, menolak segala bentuk intimidasi dan kekerasan yang mencederai semangat penyelenggaraan pemilihan yang berkualitas dan bermartabat.

Keempat, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilihan, khususnya perempuan, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya.

Kelima, menjunjung tinggi supremasi hukum dalam penyelenggaraan pemilihan yang berkeadilan dan keenam mewujudkan penyelenggaraan pemilihan yang aman, damai, lancar, bersih, dan sehat.

Di Kabupaten Blitar, terdapat 2.278 pengawas yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Blitar. Dari jumlah itu, 49 di antaranya perempuan. Jumlah 49 persen itu terdiri dari 1.087 orang.

Koordinator Divisi Organisasi dan Sumber Daya Manusia Bawaslu Kabupaten Blitar Nur Ida Fitria mengatakan perempuan memiliki kemampuan melakukan pengawasan pilkada. Hal itu menunjukkan bahwa perempuan bisa di ruang publik dan bukan hanya domestik.

"Perempuan sekarang tidak hanya berada di urusan domestik. Perempuan mampu mengawasi. Semua lapisan di Panwas kecamatan, PKD dan sampai pengawas TPS, perempuan berperan penting di Blitar," kata Ida.

Pilkada Kabupaten Blitar akan berlangsung pada 9 Desember 2020 diikuti dua pasangan calon, yakni pasangan petahana Rijanto-Marhaenis Urip Widodo dan pasangan calon Rini Syarifah (Mak Rini)-Rahmad Santoso.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar juga telah menetapkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pilkada Kabupaten Blitar sebanyak 961.971 orang dan 2.278 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar pada 22 kecamatan wilayah Kabupaten Blitar. 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020