Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta semua pihak tidak menjadikan pilkada sebagai ajang memfitnah, mencaci dan membenci.  

"Sesama tetangga dan warga Surabaya harus rukun dan santun supaya Surabaya tetap menjadi kota yang adem," kata Eri Cahyadi di Surabaya, Rabu.

Pernyataan tersebut disampaikan Eri Cahyadi saat beberapa kali bertemu warga. Salah satunya saat Eri Cahyadi keluar masuk pasar dan kampung sampai 14 titik lokasi di empat kelurahan, yaitu Pakal, Babat Jerawat, Benowo, dan Sumber Rejo, Selasa (24/11)

Eri Cahyadi menegaskan dirinya tidak mau mengejar jabatan di dunia, maka menitipkan kepada warga karena suara rakyat adalah suara Tuhan dan nasib Surabaya ada di tangan warga. 

"Dengan hati nuraninya, saya titip Surabaya jangan bergejolak, jadikan Surabaya adem dan santun," katanya.

Eri mengaku kalau tidak ditugaskan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dirinya tidak akan mau maju menjadi calon wali kota. 

"Setelah ditunjuk oleh Bu Risma, saya mohon doa restu kepada umi (ibu) dan jawaban umi saya, kalau kamu mengejar akhirat maka pimpin Surabaya untuk menyejahterakan rakyat, tetapi kalau mengejar dunia maka tetap saja jadi Kepala Bappeko," ujarnya. 

Sementara itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya Syaifuddin Zuhri mengatakan pada saat mendampingi Eri Cahaydi di mengaku bahwa dirinya sempat khawatir datang ke Sumber Sari, Sumber Rejo, yang merupakan kandang dari salah satu partai pendukung pasangan Machfud Arifin dan Mujiaman.

"Ternyata warga di sana tidak silau dengan pemberian sarung dan sembako," katanya. 

Syaifudin menyampaikan masyarakat Indonesia termasuk warga Surabaya diberikan hak oleh Negara untuk memilih calon pemimpinnya. "Jadi, pilihlah calon pemimpin sesuai hati nurani jangan pilih pemimpin yang memberikan sarung dan sembako karena itu merendahkan harkat dan martabat warga," katanya. 

Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji yang diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI. Mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik nonparlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem, serta didukung partai nonparlemen yakni Partai Perindo.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020