Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus menekan sebaran COVID-19 melalui peresmian Kampung Tangguh Semeru di wilayah utara Sungai Brantas, Kabupaten Mojokerto.

Pjs Bupati Mojokerto Himawan Estu Bagijo mengatakan wilayah yang menjadi kampung tangguh itu, di antaranya adalah Kecamatan Gedeg ada sembilan desa dan Kecamatan Kemlagi terdapat 16 desa.

"COVID-19 jangan dilihat sebagai musibah saja. Tuhan memberi sesuatu pasti ada tujuan," ucapnya di sela peresmian kampung tangguh di Mojokerto, Kamis.

Ia mengatakan di pengujung 2019, dunia kedatangan wabah corona hingga badai La Nina, ini semua termasuk disruption, yakni sebuah era di mana segala sesuatu terjadi secara random, baik hal positif maupun negatif.

"Apapun yang terjadi, tetap tanamkan rasa syukur. Atur mindset yang positif dan teruslah menjadi manfaat bagi orang lain," kata Pjs Bupati Mojokerto itu.

Pjs Bupati tak lupa memberi pesan bagi semua untuk tetap mematuhi aturan protokol kesehatan dan jangan sampai diabaikan, mengingat sampai dengan saat ini persiapan vaksinasi oleh pemerintah secara resmi masih menunggu proses lebih lanjut.

"Pandemi ini ada dan nyata. Nanti kalau vaksin benar-benar sudah siap, yang akan diberi maksimal usianya 58 tahun. Di atas itu, tidak bisa diberikan. Maka, dianjurkan untuk di rumah saja. Kita tidak bisa memastikan pandemi usai. Kita tidak bisa menghindar, tapi juga tidak boleh diam saja. Ayo lawan dengan patuh prokes,” tandas Pjs Bupati Mojokerto.

Senada dengan Pjs Bupati Mojokerto, Kapolresta Mojokerto AKB Dedy Supriyadi pada peresmian ini menyampaikan kembali dasar terbentuknya Kampung Tangguh Semeru. Selain sebagai upaya penanggulangan pandemi Covid-19 di desa-desa, program ini juga turut berperan memberi rasa aman dan kondusif di lingkungan masyarakat.

"Sampai vaksin resmi diberikan, bapak ibu harus tau apa yang mesti dilakukan untuk mencegah sebaran COVID-19 hingga diimplementasikan pada kampung tangguh," katanya.

Ia menjelaskan, kesehatan dan ekonomi harus imbang dan desa-desa yang sudah dibentuk tadi, menunjukkan itu semua.

"Sebenarnya Kampung Tangguh Semeru dibentuk bukan untuk COVID-19 saja, misal ada konflik di masyarakat, bisa duduk bersama. Jangan sampai ke ranah hukum apalagi pengadilan," katanya.

Hingga 18 November jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Mojokerto sebanyak 1.133 orang dan yang sembuh 1.059 orang serta 32 orang meninggal dunia.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020