Sejumlah kader senior PDI Perjuangan yang tergabung dalam wadah Banteng Lawas pimpinan Saleh Ismail Mukadar turun gunung memenangkan Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji di Pilkada Surabaya.
"Sepuluh tahun saya tidak aktif di politik, tetapi hari ini saya sengaja hadir untuk mendukung Eri Cahyadi dan Armuji untuk memastikan Surabaya tetap menjadi kota yang toleran dan kota yang pro-wong cilik," kata Saleh Mukadar di Posko Banteng Lawas, Surabaya, Jumat.
Saleh Mukadar menjelaskan kehadirannya bersama kader-kader lawas PDI Perjuangan Surabaya bisa menggerakkan masyarakat untuk memilih calon kepala daerah yang bisa menjaga Surabaya agar semakin baik lagi.
Mantan anggota DPRD Jatim itu menekankan pentingnya menjaga Surabaya sebagai kota yang penuh keberagaman sebab Surabaya adalah satu-satunya kota besar di Indonesia yang masih bisa menjaga toleransi dari adanya hiruk-pikuk perpolitikan.
"Alhamdulilah, survei internal saat ini, partisipasi kader PDI Perjuangan sudah sangat tinggi. Artinya, kalau ditanya tentang keberadaan Banteng Ketaton yang mendukung paslon lain, mereka (benteng ketaton) tidak ada pengaruhnya," kata Saleh Mukadar yang juga mantan Ketua DPC PDIP Surabaya ini.
Dengan demikian, lanjut Saleh, melihat angka survei tersebut menandakan bahwa suara internal PDIP Surabaya masih utuh untuk Eri-Armuji.
Terkait beredarnya video pengakuan Jagad Hari Suseno, putra sulung mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan almarhum Soetjipto (Pak Tjip) yang mengungkit pencalonan Tri Rismaharini pada pilkada sebelumnya, Saleh Mukadar menegaskan hal itu juga tidak berpengaruh.
"Itu tidak ada pengaruhnya sama sekali. Sebab, itu urusan Seno dengan Bu Risma. Yang mencalonkan sekarang ini Eri, bukan Risma. Jadi, tidak ada kaitannya," katanya.
Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 1 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI.
Selain itu, mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Sepuluh tahun saya tidak aktif di politik, tetapi hari ini saya sengaja hadir untuk mendukung Eri Cahyadi dan Armuji untuk memastikan Surabaya tetap menjadi kota yang toleran dan kota yang pro-wong cilik," kata Saleh Mukadar di Posko Banteng Lawas, Surabaya, Jumat.
Saleh Mukadar menjelaskan kehadirannya bersama kader-kader lawas PDI Perjuangan Surabaya bisa menggerakkan masyarakat untuk memilih calon kepala daerah yang bisa menjaga Surabaya agar semakin baik lagi.
Mantan anggota DPRD Jatim itu menekankan pentingnya menjaga Surabaya sebagai kota yang penuh keberagaman sebab Surabaya adalah satu-satunya kota besar di Indonesia yang masih bisa menjaga toleransi dari adanya hiruk-pikuk perpolitikan.
"Alhamdulilah, survei internal saat ini, partisipasi kader PDI Perjuangan sudah sangat tinggi. Artinya, kalau ditanya tentang keberadaan Banteng Ketaton yang mendukung paslon lain, mereka (benteng ketaton) tidak ada pengaruhnya," kata Saleh Mukadar yang juga mantan Ketua DPC PDIP Surabaya ini.
Dengan demikian, lanjut Saleh, melihat angka survei tersebut menandakan bahwa suara internal PDIP Surabaya masih utuh untuk Eri-Armuji.
Terkait beredarnya video pengakuan Jagad Hari Suseno, putra sulung mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan almarhum Soetjipto (Pak Tjip) yang mengungkit pencalonan Tri Rismaharini pada pilkada sebelumnya, Saleh Mukadar menegaskan hal itu juga tidak berpengaruh.
"Itu tidak ada pengaruhnya sama sekali. Sebab, itu urusan Seno dengan Bu Risma. Yang mencalonkan sekarang ini Eri, bukan Risma. Jadi, tidak ada kaitannya," katanya.
Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 1 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI.
Selain itu, mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020