Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang memastikan proses pengiriman logistik penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Malang 2020 akan berjalan tepat waktu.

Anggota Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kabupaten Malang Marhaendra Mahardika mengatakan bahwa saat ini untuk surat suara sedang diproduksi, sementara untuk logistik lainnya dalam proses pengiriman.

"Perkiraan datang minggu ini. Tadi sedang dimonitoring juga oleh Bawaslu terkait produksi surat suara," kata Mahardika di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis.

Mahardika menjelaskan logistik untuk kebutuhan penyelenggaraan Pilkada Malang 2020 yang sudah diterima KPU Kabupaten Malang, antara lain tinta dan alat pelindung diri (APD) yang akan dipergunakan oleh petugas pada saat pelaksanaan pencoblosan.

Menurut Mahardika, untuk kebutuhan bilik suara, KPU Kabupaten Malang akan menggunakan bilik suara dari pemilu sebelumnya. Tercatat, jumlah kebutuhan bilik suara pada Pilkada Malang 2020 mencapai 14.997 unit.

Mahardika menambahkan, bilik pemungutan suara akan disiapkan sebanyak tiga unit pada masing-masing tempat pemungutan suara (TPS). Dua bilik suara akan diletakkan di dalam area TPS, sementara satu lainnya merupakan bilik khusus.

"Bilik khusus itu dipergunakan bagi pemilih yang suhu tubuhnya di atas 37,3 derajat Celcius. Itu tidak masuk ke lokasi TPS, tapi kita sediakan bilik khusus di luar," kata Mahardika.

Selanjutnya, apabila seluruh surat suara sudah selesai diproduksi dan tiba di Kabupaten Malang, petugas KPU akan melakukan pelipatan. Nantinya, surat suara tersebut disimpan di Gudang KPU yang berlokasi di Kepanjen, Kabupaten Malang.

Pilkada Malang 2020 diikuti oleh tiga pasangan calon yakni Sanusi-Didik Gatot Subroto, yang merupakan pasangan petahana, dan diusung oleh enam partai politik, dan mendapatkan nomor urut satu dalam pengundian.

Enam partai politik tersebut adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Nasdem, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Kemudian pasangan Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono atau pasangan nomor urut dua, diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Terakhir, adalah pasangan Heri Cahyono-Gunadi Handoko yang merupakan pasangan dari jalur perseorangan, yang lolos dalam tahapan verifikasi faktual dukungan perbaikan, dan mendapatkan nomor urut tiga.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020