Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Madiun mengantisipasi risiko banjir yang rawan terjadi saat musim hujan dengan melakukan pelatihan water rescue atau penanganan bantuan bencana air.
Kepala Cabang ACT Madiun Wahyu Sulistianto Putro di Madiun, Rabu, mengatakan pelatihan dilakukan di Waduk Klumpit, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan dan diikuti 35 orang dari berbagai kalangan di wilayah eks-Keresidenan Madiun, seperti kalangan umum, komunitas pemuda, maupun tim SAR.
"Pemuda harus memiliki kesigapan dalam menghadapi berbagai kemungkinan termasuk bencana. Oleh karena itu, kontribusi nyata mereka ditunggu dalam masyarakat," ujar Wahyu.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta diharuskan mengikuti berbagai tahapan proses penanganan bencana. Mulai dari pengantar tentang water rescue, pengenalan alat, latihan fisik, pengoperasian perahu, penanganan korban saat evakuasi, hingga simulasi penyelamatan korban banjir.
"Semua wajib dilewati oleh para peserta dengan pendampingan petugas profesional, sehingga ketika terjadi bencana di wilayah masing-masing bisa menangani," katanya.
Selain wajib mengikuti tahapan pelatihan, dalam kegiatan itu peserta juga diwajibkan mengenakan atribut dasar sesuai standar, yakni setiap peserta wajib memakai helm pelindung, pelampung, dayung, dan perlengkapan lainnya.
Melalui pelatihan water rescue tersebut, diharapkan para peserta memiliki kesiapsiagaan menghadapi bencana yang kapan saja bisa terjadi.
"Selain itu, Insya Allah dengan berkumpulnya para peserta, bisa menambah keakraban tim serta memudahkan koordinasi jika terjadi bencana sehingga bantuan ke masyarakat lebih maksimal," kata dia.
Ia menambahkan wilayah eks-Keresidenan Madiun tergolong dalam daerah yang rawan bencana saat musim hujan. Mulai bencana banjir, angin kencang, banjir bandang, maupun tanah longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun menyebut terdapat sejumlah daerah dari 27 kelurahan yang rawan banjir, yakni Kelurahan Pilangbango, Kelun, Rejomulyo, dan Tawangrejo.
Di wilayah Kabupaten Madiun, daerah rawan banjir di antaranya terdapat di Kecamatan Balerejo, Wungu, Jiwan, Wonoasri, dan Madiun. Sedangkan di Ngawi, banjir rawan terjadi di Kecamatan Kwadungan, Paron, Pangkur, dan Ngawi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Kepala Cabang ACT Madiun Wahyu Sulistianto Putro di Madiun, Rabu, mengatakan pelatihan dilakukan di Waduk Klumpit, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan dan diikuti 35 orang dari berbagai kalangan di wilayah eks-Keresidenan Madiun, seperti kalangan umum, komunitas pemuda, maupun tim SAR.
"Pemuda harus memiliki kesigapan dalam menghadapi berbagai kemungkinan termasuk bencana. Oleh karena itu, kontribusi nyata mereka ditunggu dalam masyarakat," ujar Wahyu.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta diharuskan mengikuti berbagai tahapan proses penanganan bencana. Mulai dari pengantar tentang water rescue, pengenalan alat, latihan fisik, pengoperasian perahu, penanganan korban saat evakuasi, hingga simulasi penyelamatan korban banjir.
"Semua wajib dilewati oleh para peserta dengan pendampingan petugas profesional, sehingga ketika terjadi bencana di wilayah masing-masing bisa menangani," katanya.
Selain wajib mengikuti tahapan pelatihan, dalam kegiatan itu peserta juga diwajibkan mengenakan atribut dasar sesuai standar, yakni setiap peserta wajib memakai helm pelindung, pelampung, dayung, dan perlengkapan lainnya.
Melalui pelatihan water rescue tersebut, diharapkan para peserta memiliki kesiapsiagaan menghadapi bencana yang kapan saja bisa terjadi.
"Selain itu, Insya Allah dengan berkumpulnya para peserta, bisa menambah keakraban tim serta memudahkan koordinasi jika terjadi bencana sehingga bantuan ke masyarakat lebih maksimal," kata dia.
Ia menambahkan wilayah eks-Keresidenan Madiun tergolong dalam daerah yang rawan bencana saat musim hujan. Mulai bencana banjir, angin kencang, banjir bandang, maupun tanah longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun menyebut terdapat sejumlah daerah dari 27 kelurahan yang rawan banjir, yakni Kelurahan Pilangbango, Kelun, Rejomulyo, dan Tawangrejo.
Di wilayah Kabupaten Madiun, daerah rawan banjir di antaranya terdapat di Kecamatan Balerejo, Wungu, Jiwan, Wonoasri, dan Madiun. Sedangkan di Ngawi, banjir rawan terjadi di Kecamatan Kwadungan, Paron, Pangkur, dan Ngawi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020