Pelaku dugaan pembunuhan dengan perampokan seorang warga keturunan di Desa Curahkalak, Kecamatan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, Senin malam, diperkirakan berjumlah dua orang.
Kepala Desa Curahkalak, Matnaji mengemukakan bahwa sebelum tersiar informasi tewasnya Mingso (67) di halaman belakang rumah Osing (adik korban), ada beberapa warga sekitar lokasi kejadian yang melihat ada dua orang yang diduga pelaku berbincang-bincang di pintu gerbang masuk rumah.
Video oleh Novi Husdinariyanto
"Informasi dari warga kami sebelum korban ditemukan meninggal dengan kondisi berdarah, ada warga yang melihat dua orang ngobrol dengan korban di pintu gerbang, satu orang mengenakan pakaian warna merah dan satunya lagi warna abu-abu," katanya di Situbondo.
Menurut Matnaji, dua orang yang diduga pelaku tersebut sebelumnya sempat ditegur oleh kepala dusun setempat ketika duduk di depan Kantor Desa Curahkalak (samping lokasi kejadian).
"Informasinya, dari dua orang yang terlihat berbincang dengan korban, satu orang di antaranya diperkirakan berumur 25 tahun, dan satunya lagi sekitar 30-40 tahun," katanya.
Sebelumnya, tim identifikasi Satreskrim Polres Situbondo yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), guna mengungkap penyebab pasti tewasnya korban, apakah murni pembunuhan ataukah perampokan.
"Olah TKP kan baru selesai, nanti kami ulangi lagi dan mendalami serta memintai keterangan saksi-saksi. Kami imbau kepada masyarakat percayakan kepada kami, dan semoga segera terungkap," ujar Kapolres Situbondo AKBP Ach Imam Rifai usai mengikuti proses olah TKP.
Kapolres Imam Rifai juga enggan menyampaikan apakah ada barang berharga yang hilang di rumah milik Osing yang dijaga oleh korban tersebut. "Kami belum tahu (barang yang hilang) kan masih proses ini," katanya singkat.
Kepala Desa Curahkalak, Matnaji mengemukakan bahwa Mingso pertama kali ditemukan tewas dengan luka akibat sabetan senjata tajam di bagian lehernya itu, oleh adiknya sendiri, saat tiba di rumahnya usai bepergian ke luar kota untuk berobat.
"Ya kalau pertama kali korban ditemukan meninggal itu oleh adiknya sendiri, setelah baru pulang dari bepergian," katanya.
Dari pantauan, tim identifikasi melakukan olah tempat kejadian mulai dari pintu gerbang masuk, di dalam rumah sudah acak-acakan, hingga lokasi korban tewas di halaman belakang rumah.
Di lokasi kejadian, terlihat banyak darah berceceran, dan bahkan ada pula bekas darah dari pintu samping rumah saat korban diseret oleh pelaku hingga ke halaman belakang rumah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Kepala Desa Curahkalak, Matnaji mengemukakan bahwa sebelum tersiar informasi tewasnya Mingso (67) di halaman belakang rumah Osing (adik korban), ada beberapa warga sekitar lokasi kejadian yang melihat ada dua orang yang diduga pelaku berbincang-bincang di pintu gerbang masuk rumah.
Video oleh Novi Husdinariyanto
"Informasi dari warga kami sebelum korban ditemukan meninggal dengan kondisi berdarah, ada warga yang melihat dua orang ngobrol dengan korban di pintu gerbang, satu orang mengenakan pakaian warna merah dan satunya lagi warna abu-abu," katanya di Situbondo.
Menurut Matnaji, dua orang yang diduga pelaku tersebut sebelumnya sempat ditegur oleh kepala dusun setempat ketika duduk di depan Kantor Desa Curahkalak (samping lokasi kejadian).
"Informasinya, dari dua orang yang terlihat berbincang dengan korban, satu orang di antaranya diperkirakan berumur 25 tahun, dan satunya lagi sekitar 30-40 tahun," katanya.
Sebelumnya, tim identifikasi Satreskrim Polres Situbondo yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), guna mengungkap penyebab pasti tewasnya korban, apakah murni pembunuhan ataukah perampokan.
"Olah TKP kan baru selesai, nanti kami ulangi lagi dan mendalami serta memintai keterangan saksi-saksi. Kami imbau kepada masyarakat percayakan kepada kami, dan semoga segera terungkap," ujar Kapolres Situbondo AKBP Ach Imam Rifai usai mengikuti proses olah TKP.
Kapolres Imam Rifai juga enggan menyampaikan apakah ada barang berharga yang hilang di rumah milik Osing yang dijaga oleh korban tersebut. "Kami belum tahu (barang yang hilang) kan masih proses ini," katanya singkat.
Kepala Desa Curahkalak, Matnaji mengemukakan bahwa Mingso pertama kali ditemukan tewas dengan luka akibat sabetan senjata tajam di bagian lehernya itu, oleh adiknya sendiri, saat tiba di rumahnya usai bepergian ke luar kota untuk berobat.
"Ya kalau pertama kali korban ditemukan meninggal itu oleh adiknya sendiri, setelah baru pulang dari bepergian," katanya.
Dari pantauan, tim identifikasi melakukan olah tempat kejadian mulai dari pintu gerbang masuk, di dalam rumah sudah acak-acakan, hingga lokasi korban tewas di halaman belakang rumah.
Di lokasi kejadian, terlihat banyak darah berceceran, dan bahkan ada pula bekas darah dari pintu samping rumah saat korban diseret oleh pelaku hingga ke halaman belakang rumah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020