Pemerintah Kota Kediri membangun sumur bor dengan kedalaman 120 hingga 125 meter di Lingkungan Lebak Tumpang, Kelurahan Pojok, Kota Kediri, Jawa Timur, di kaki Gunung Klotok (536 meter di atas permukaan laut), guna memudahkan warga mendapatkan air bersih.
Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Kediri Zachrie Ahmad di Kediri, Kamis, mengemukakan pembuatan sumur itu terealisasi karena dukungan dari pemerintah pusat. Dana pembuatan sumur berasal dari bantuan Pusat Air Tanah Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi Kementerian ESDM.
"Bantuan dalam rangka pemenuhan kebutuhan air bersih di Lingkungan Lebak Tumpang, Kelurahan Pojok. Di sini saat musim kemarau kesulitan air bersih. Saat ini masih satu sumur bor dengan kedalaman 120 meter-125 meter," kata Zachrie Ahmad.
Ia mengungkapkan sumur tersebut dibangun di samping Puskesmas Pembantu Kelurahan Pojok, Kota Kediri yang dekat dengan pemukiman warga. Dengan pembangunan sumur itu, diharapkan kebutuhan warga akan air bersih tercukupi.
Ketua RT 24/ RW 05, Kelurahan Pojok, Kota Kediri Edi Lukito mengatakan selama ini warga di lingkungan Lebak Tumpang tersebut kesulitan air bersih. Terlebih lagi saat musim kemarau, air lebih sulit didapatkan. Lokasi pembangunan juga berada di kaki Gunung Klotok.
Menurut Lukito, di lokasi tersebut sebenarnya terdapat sumber air yang cukup besar untuk dibendung dan dialirkan ke rumah warga, yakni sumber Tretes. Pada musim kemarau airnya cukup jernih dengan debit lebih sedikit, namun saat musim hujan airnya menjadi keruh.
Edi mengaku warga di lingkungannya tidak dapat berbuat banyak dengan kondisi itu. Tingkat kedalaman sumber air relatif lebih dalam ketimbang saat membuat sumur bor di area pusat kota.
"Kami sering beli air galon untuk masak. Kalau untuk mandi pakai air dari sumber. Kalau yang tidak biasa, pasti tidak tega mandi dengan air keruh itu," kata Edi.
Siti Fatimah, warga Lebak Tumpang, Kota Kediri senang dengan pembuatan sumur bor itu. Ia berharap pembangunannya segera selesai, sehingga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari warga.
"Selain air dari sumber, ada beberapa yang punya sumur timba. Dalamnya di atas 30 meter. Itu pun sering kering kalau kemarau," kata Siti.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Kediri Zachrie Ahmad di Kediri, Kamis, mengemukakan pembuatan sumur itu terealisasi karena dukungan dari pemerintah pusat. Dana pembuatan sumur berasal dari bantuan Pusat Air Tanah Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi Kementerian ESDM.
"Bantuan dalam rangka pemenuhan kebutuhan air bersih di Lingkungan Lebak Tumpang, Kelurahan Pojok. Di sini saat musim kemarau kesulitan air bersih. Saat ini masih satu sumur bor dengan kedalaman 120 meter-125 meter," kata Zachrie Ahmad.
Ia mengungkapkan sumur tersebut dibangun di samping Puskesmas Pembantu Kelurahan Pojok, Kota Kediri yang dekat dengan pemukiman warga. Dengan pembangunan sumur itu, diharapkan kebutuhan warga akan air bersih tercukupi.
Ketua RT 24/ RW 05, Kelurahan Pojok, Kota Kediri Edi Lukito mengatakan selama ini warga di lingkungan Lebak Tumpang tersebut kesulitan air bersih. Terlebih lagi saat musim kemarau, air lebih sulit didapatkan. Lokasi pembangunan juga berada di kaki Gunung Klotok.
Menurut Lukito, di lokasi tersebut sebenarnya terdapat sumber air yang cukup besar untuk dibendung dan dialirkan ke rumah warga, yakni sumber Tretes. Pada musim kemarau airnya cukup jernih dengan debit lebih sedikit, namun saat musim hujan airnya menjadi keruh.
Edi mengaku warga di lingkungannya tidak dapat berbuat banyak dengan kondisi itu. Tingkat kedalaman sumber air relatif lebih dalam ketimbang saat membuat sumur bor di area pusat kota.
"Kami sering beli air galon untuk masak. Kalau untuk mandi pakai air dari sumber. Kalau yang tidak biasa, pasti tidak tega mandi dengan air keruh itu," kata Edi.
Siti Fatimah, warga Lebak Tumpang, Kota Kediri senang dengan pembuatan sumur bor itu. Ia berharap pembangunannya segera selesai, sehingga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari warga.
"Selain air dari sumber, ada beberapa yang punya sumur timba. Dalamnya di atas 30 meter. Itu pun sering kering kalau kemarau," kata Siti.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020