Atap pendapa Kantor Kelurahan Sumbersari di Kabupaten Jember, Jawa Timur, ambruk pada Minggu pagi, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Lurah Sumbersari Ani Mujati yang saat dihubungi per telepon di Jember, Minggu, menjelaskan atap pendapa itu ambruk karena kayu penopang pendapa kelurahan sudah miring dan eternitnya juga patah-patah.
"Pendapa kelurahan itu dibangun pada tahun 2007 dan dilakukan renovasi pada bagian kanopi pendapa tersebut pada tahun 2015. Setelah itu tidak ada renovasi lagi," tuturnya.
Menurut dia, ibu Abdillah yang rumahnya dekat dengan Kantor Kelurahan mendengar suara gemuruh Sabtu malam, namun ia baru keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi setelah shalat subuh.
Sejak menjabat sebagai Lurah Sumbersari pada tahun 2019, Ani membuat kebijakan tidak menggunakan pendapa kelurahan tersebut untuk kegiatan karena beberapa bagian pendapa yang rapuh.
"Kami terpaksa memasang tali mengitari bangunan pendapa kelurahan itu, agar tidak digunakan untuk pelayanan atau kegiatan lain karena membahayakan," katanya.
Ia menjelaskan kondisi bangunan pendapa yang rapuh dan ditambah hujan deras yang mengguyur hampir setiap hari menyebabkan atap pendapa di Kelurahan Sumbersari ambruk.
"Sebenarnya kami sudah mengusulkan untuk perbaikan pendapa kelurahan dengan mengajukan proposal renovasi pada tahun 2019, namun karena refokusing anggaran pada COVID-19, maka kemungkinan masih belum disetujui," ujarnya.
Ani mengatakan warga dan perangkat kelurahan dibantu babinsa membersihkan reruntuhan atap pendapa kelurahan, agar tidak mengganggu masyarakat yang datang membutuhkan pelayanan di Kantor Kelurahan Sumbersari.
"Ambruknya atap pendapa tidak akan mempengaruhi pelayanan karena memang sejak setahun lalu tidak digunakan, sehingga semua pelayanan dipindahkan di dalam kelurahan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Lurah Sumbersari Ani Mujati yang saat dihubungi per telepon di Jember, Minggu, menjelaskan atap pendapa itu ambruk karena kayu penopang pendapa kelurahan sudah miring dan eternitnya juga patah-patah.
"Pendapa kelurahan itu dibangun pada tahun 2007 dan dilakukan renovasi pada bagian kanopi pendapa tersebut pada tahun 2015. Setelah itu tidak ada renovasi lagi," tuturnya.
Menurut dia, ibu Abdillah yang rumahnya dekat dengan Kantor Kelurahan mendengar suara gemuruh Sabtu malam, namun ia baru keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi setelah shalat subuh.
Sejak menjabat sebagai Lurah Sumbersari pada tahun 2019, Ani membuat kebijakan tidak menggunakan pendapa kelurahan tersebut untuk kegiatan karena beberapa bagian pendapa yang rapuh.
"Kami terpaksa memasang tali mengitari bangunan pendapa kelurahan itu, agar tidak digunakan untuk pelayanan atau kegiatan lain karena membahayakan," katanya.
Ia menjelaskan kondisi bangunan pendapa yang rapuh dan ditambah hujan deras yang mengguyur hampir setiap hari menyebabkan atap pendapa di Kelurahan Sumbersari ambruk.
"Sebenarnya kami sudah mengusulkan untuk perbaikan pendapa kelurahan dengan mengajukan proposal renovasi pada tahun 2019, namun karena refokusing anggaran pada COVID-19, maka kemungkinan masih belum disetujui," ujarnya.
Ani mengatakan warga dan perangkat kelurahan dibantu babinsa membersihkan reruntuhan atap pendapa kelurahan, agar tidak mengganggu masyarakat yang datang membutuhkan pelayanan di Kantor Kelurahan Sumbersari.
"Ambruknya atap pendapa tidak akan mempengaruhi pelayanan karena memang sejak setahun lalu tidak digunakan, sehingga semua pelayanan dipindahkan di dalam kelurahan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020