Tim pemenangan pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi-Armudji mengusulkan debat perdana pilkada yang dijadwalkan pada 4 November 2020 tidak ada paslon yang membawa kertas contekan di atas panggung.
“Jika pasangan calon tidak membawa contekan materi data, masyarakat secara lugas dan orisinil menilainya,” ujar tim penghubung pasangan calon Eri Cahyadi-Armudji, Wimbo Ernanto, di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, masyarakat bisa melihat kualitas dan memahami seluk-beluk persoalan Kota Surabaya, termasuk masalah konsep secara mendetail serta solusinya.
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya itu juga menilai tidak ada alasan untuk menolak usulan tersebut jika pasangan calon benar-benar siap memimpin kota yang sudah tertata dengan baik seperti sekarang ini.
“Penyelenggara menyediakan ruang di belakang panggung kepada tim untuk berdiskusi sebelum acara debat. Itu sudah cukup, tinggal bagaimana pasangan calon benar-benar menguasai materi di luar kepala,” ucapnya.
Mengenai usulan tersebut yang telah dibahas bersama KPU dan tim pasangan calon, belum ada kepastian karena masih akan dibahas lebih lanjut.
“Kemarin KPU tidak bisa memutuskan, karena masih akan dipelajari di PKPU. Intinya kami tetap usulkan tidak boleh bawa contekan saat di panggung debat,” tuturnya.
Debat terbuka kandidat Cawali dan Cawawali Pilkada Surabaya dijadwalkan digelar di Hotel JW Marriott dan diikuti pasangan Eri Cahyadi-Armudji yang akan beradu gagasan dengan Machfud Arifin-Mujiaman.
Sesuai aturan, peserta debat hanya dibatasi tujuh orang per kubu pasangan calon, yang terdiri dari Cawali dan Cawawali, empat orang tim debat serta satu orang bagian dokumentasi.
Pilkada Surabaya yang digelar 9 Desember 2020 diikuti dua pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, yaitu Eri Cahyadi-Armudji nomor urut 1 dan Mahcfud Arifin-Mujiaman nomor urut 2.
Pasangan nomor urut 1 diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI, serta enam partai politik nonparlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan, pasangan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai politik, yaitu PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, dan Partai NasDem serta didukung partai nonparlemen Partai Perindo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020