Bandara Internasional Juanda Surabaya terus meningkatkan koordinasi lintas sektoral menyambut musim hujan di awal November guna mengantisipasi dampak cuaca buruk terhadap penerbangan.
"Kami terus berkoordinasi dengan BMKG, Airnav, dan Kantor Otoritas Bandara Wilayah III terkait pemantauan cuaca secara berkala," kata PTS General Manager Bandar Udara Internasional Juanda MMA. Indah Preastuty di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu.
Ia mengatakan, pihaknya telah menempuh langkah antisipasi lainnya dengan melakukan pengecekan dan pembersihan saluran-saluran pembuangan air serta memastikan pengawasan dan pemeliharaan pekerjaan, baik di area sisi darat maupun sisi udara berjalan sesuai prosedur keamanan dan keselamatan kerja.
Selain itu, kata dia, Bandara Juanda juga telah menyiapkan rencana kontigensi jika terjadi penerbangan pengalihan (divert) dari bandara lain yang diakibatkan karena cuaca buruk (bad weather).
"Kondisi yang umum terjadi saat cuaca buruk musim hujan adalah jarak pandang visual atau visibility yang berkurang karena tingginya curah hujan, kabut, atau kondisi sejenis yang mengakibatkan menurunnya kemampuan pandang," ucapnya.
Ia menjelaskan, jika hal tersebut terjadi, demi keamanan dan keselamatan penerbangan pilot dapat memutuskan untuk mengalihkan sementara tujuan pendaratan ke bandara terdekat.
"Untuk itu, dari aspek operasional, terutama ketersediaan area parkir pesawat dan ruang tunggu bandara, kami pun telah menyiapkan jika hal tersebut terjadi," ucapnya.
Ia menambahkan, Bandar Udara Internasional Juanda mengantisipasi peningkatan jumlah pergerakan penumpang, terutama terkait penerapan protokol kesehatan di bandara.
"Program yang telah berjalan selama masa adaptasi kebiasaan baru tetap dijalankan dengan konsisten, seperti pemeriksaan suhu tubuh dengan thermo scanner, pemasangan dispenser cairan pembersih tangan, pengaturan jarak di ruang tunggu, pemasangan stiker pembatas jarak antrean, hingga pembentukan tim sinergitas untuk patroli penerapan protokol kesehatan," katanya.
Ia mengatakan, serangkaian upaya tersebut terus dijalankan, termasuk di dalamnya seluruh mitra usaha menerapkan protokol kesehatan di area usahanya.
"Hal ini kami lakukan untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat untuk bepergian kembali menggunakan pesawat udara dengan aman dan nyaman sesuai protokol kesehatan, sesuai dengan ketentuan pemerintah," ucapnya.
"Kami terus berkoordinasi dengan BMKG, Airnav, dan Kantor Otoritas Bandara Wilayah III terkait pemantauan cuaca secara berkala," kata PTS General Manager Bandar Udara Internasional Juanda MMA. Indah Preastuty di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu.
Ia mengatakan, pihaknya telah menempuh langkah antisipasi lainnya dengan melakukan pengecekan dan pembersihan saluran-saluran pembuangan air serta memastikan pengawasan dan pemeliharaan pekerjaan, baik di area sisi darat maupun sisi udara berjalan sesuai prosedur keamanan dan keselamatan kerja.
Selain itu, kata dia, Bandara Juanda juga telah menyiapkan rencana kontigensi jika terjadi penerbangan pengalihan (divert) dari bandara lain yang diakibatkan karena cuaca buruk (bad weather).
"Kondisi yang umum terjadi saat cuaca buruk musim hujan adalah jarak pandang visual atau visibility yang berkurang karena tingginya curah hujan, kabut, atau kondisi sejenis yang mengakibatkan menurunnya kemampuan pandang," ucapnya.
Ia menjelaskan, jika hal tersebut terjadi, demi keamanan dan keselamatan penerbangan pilot dapat memutuskan untuk mengalihkan sementara tujuan pendaratan ke bandara terdekat.
"Untuk itu, dari aspek operasional, terutama ketersediaan area parkir pesawat dan ruang tunggu bandara, kami pun telah menyiapkan jika hal tersebut terjadi," ucapnya.
Ia menambahkan, Bandar Udara Internasional Juanda mengantisipasi peningkatan jumlah pergerakan penumpang, terutama terkait penerapan protokol kesehatan di bandara.
"Program yang telah berjalan selama masa adaptasi kebiasaan baru tetap dijalankan dengan konsisten, seperti pemeriksaan suhu tubuh dengan thermo scanner, pemasangan dispenser cairan pembersih tangan, pengaturan jarak di ruang tunggu, pemasangan stiker pembatas jarak antrean, hingga pembentukan tim sinergitas untuk patroli penerapan protokol kesehatan," katanya.
Ia mengatakan, serangkaian upaya tersebut terus dijalankan, termasuk di dalamnya seluruh mitra usaha menerapkan protokol kesehatan di area usahanya.
"Hal ini kami lakukan untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat untuk bepergian kembali menggunakan pesawat udara dengan aman dan nyaman sesuai protokol kesehatan, sesuai dengan ketentuan pemerintah," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020