Badan Kebudayaan Nasional (BKN) yang merupakan organisasi sayap dari PDI Perjuangan dan Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi siap bangun Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi kota berkarakter.
Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono di Surabaya, Selasa, mengatakan BKN selain bertugas membangun dukungan dari masyarakat dari Pasangan Cawali dan Cawawali Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji, juga memperkuat kota Surabaya sebagai kota berkarakter dari jalur kebudayaan dan kesenian.
"Kami berharap agar BKN nantinya ikut memperkuat dukungan dari masyakat, melalui komunitas komunitas, serta dari rumah ke rumah, karyanya harus diperlihatkan pada masyarakat, agar masyakat semakin mengenal bahwa BKN adalah organisasi sayap dari PDI Perjuangan," kata Adi.
Menurut Adi, di BKN ada misi yang cukup panjang yakni memperkuat spirit kebhinekaan, spirit kebangsaan dan kebudayaan, spirit Pancasila yang menjadi akar politik Indonesia yang diajarkan oleh para leluhur dan menjadi pegangan PDI Perjuangan.
Sementara itu, Ketua BKN Surabaya Abdul Ghoni di acara dialog bertema "Jancuk" (Jaringan Arek Nom Cerdas Unik Kreatif) yang digelar di kantor DPC PDIP Surabaya pada Senin (26/10). mengapresiasi PDI Perjuangan yang turut mengangkat keseneian dan kebudayaan.
"Kita apresiasi PDIP yang telah memperjuangkan kesenian dan kebudayaan. Kenapa? Ada beberapa kebudayaan yang diklaim asing. Makanya harus dijaga hasil warisan nenek moyang," kata Goni.
Di momentum pilkada ini, kata Goni, adalah waktu yang tepat untuk membangkitkan kesenian dan kebudayaan. Salah satunya, berkampanye melalui budaya.
"Bukan hanya pilkada saja, sebentar lagi Surabaya ada piala dunia. Waktu pembukaan nanti, apa yang bisa ditampilkan dari ciri khas Surabaya. Itu tugas kita bersama untuk memikirkan," kata Goni.
Sementara itu, Eri Cahyadi begitu anstusias dengan hadirnya BKN untuk mempertahankan budaya Surabaya. Bagi Eri, kota yang hebat adalah kota yang bisa menjalankan seni dan budaya karena, jika dua hal itu bisa berjalan selaras, maka akan terwujud kota yang punya masyarakat bertoleransi.
"Zaman dahulu Sunan Kalijaga waktu menyebarkan agama Islam, itu menyebarkan lewat kebudayaan. Makanya, saya berharap BKN tidak sekdar nama. Kalau seandainya saya jadi wali kota, BKN harus berkibar," kata Eri
Jika terpilih menjadi Walikota Surabaya, Eri berjanji akan membuat panggung panggung terbuka di seluruh wilayah di Surabaya, termasuk membangun gedung Kesenian di THR. Harapannya, agar pelaku seni dan budaya bisa tampil mengekspresikan talentanya.
"Bagaiman nanti anak anak yang punya talenta kesenian, kita kasih ruang di panggung panggung terbuka atau gedung kesnian, agar tidak kehilangan talenta kesenian," ujarnya.
Eri menambahkan, modernisasi boleh tumbuh di kota, tetapi jangan sampai kehilangan kesenian. Oleh sebab itu, hadirnya BKN diharapkan bisa memunculkan seni, tetapi juga dikemas modern, agar bisa menarik keinginan masyakat unttuk menonton.
"Kita hidupkan lagi kesenian di Surabaya. BKN sebagai pelaku kesenian dan kebudayaan, pemerintah sebagai fasilitator. Agar semua mengenal sejarah dan budaya." kata Eri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono di Surabaya, Selasa, mengatakan BKN selain bertugas membangun dukungan dari masyarakat dari Pasangan Cawali dan Cawawali Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji, juga memperkuat kota Surabaya sebagai kota berkarakter dari jalur kebudayaan dan kesenian.
"Kami berharap agar BKN nantinya ikut memperkuat dukungan dari masyakat, melalui komunitas komunitas, serta dari rumah ke rumah, karyanya harus diperlihatkan pada masyarakat, agar masyakat semakin mengenal bahwa BKN adalah organisasi sayap dari PDI Perjuangan," kata Adi.
Menurut Adi, di BKN ada misi yang cukup panjang yakni memperkuat spirit kebhinekaan, spirit kebangsaan dan kebudayaan, spirit Pancasila yang menjadi akar politik Indonesia yang diajarkan oleh para leluhur dan menjadi pegangan PDI Perjuangan.
Sementara itu, Ketua BKN Surabaya Abdul Ghoni di acara dialog bertema "Jancuk" (Jaringan Arek Nom Cerdas Unik Kreatif) yang digelar di kantor DPC PDIP Surabaya pada Senin (26/10). mengapresiasi PDI Perjuangan yang turut mengangkat keseneian dan kebudayaan.
"Kita apresiasi PDIP yang telah memperjuangkan kesenian dan kebudayaan. Kenapa? Ada beberapa kebudayaan yang diklaim asing. Makanya harus dijaga hasil warisan nenek moyang," kata Goni.
Di momentum pilkada ini, kata Goni, adalah waktu yang tepat untuk membangkitkan kesenian dan kebudayaan. Salah satunya, berkampanye melalui budaya.
"Bukan hanya pilkada saja, sebentar lagi Surabaya ada piala dunia. Waktu pembukaan nanti, apa yang bisa ditampilkan dari ciri khas Surabaya. Itu tugas kita bersama untuk memikirkan," kata Goni.
Sementara itu, Eri Cahyadi begitu anstusias dengan hadirnya BKN untuk mempertahankan budaya Surabaya. Bagi Eri, kota yang hebat adalah kota yang bisa menjalankan seni dan budaya karena, jika dua hal itu bisa berjalan selaras, maka akan terwujud kota yang punya masyarakat bertoleransi.
"Zaman dahulu Sunan Kalijaga waktu menyebarkan agama Islam, itu menyebarkan lewat kebudayaan. Makanya, saya berharap BKN tidak sekdar nama. Kalau seandainya saya jadi wali kota, BKN harus berkibar," kata Eri
Jika terpilih menjadi Walikota Surabaya, Eri berjanji akan membuat panggung panggung terbuka di seluruh wilayah di Surabaya, termasuk membangun gedung Kesenian di THR. Harapannya, agar pelaku seni dan budaya bisa tampil mengekspresikan talentanya.
"Bagaiman nanti anak anak yang punya talenta kesenian, kita kasih ruang di panggung panggung terbuka atau gedung kesnian, agar tidak kehilangan talenta kesenian," ujarnya.
Eri menambahkan, modernisasi boleh tumbuh di kota, tetapi jangan sampai kehilangan kesenian. Oleh sebab itu, hadirnya BKN diharapkan bisa memunculkan seni, tetapi juga dikemas modern, agar bisa menarik keinginan masyakat unttuk menonton.
"Kita hidupkan lagi kesenian di Surabaya. BKN sebagai pelaku kesenian dan kebudayaan, pemerintah sebagai fasilitator. Agar semua mengenal sejarah dan budaya." kata Eri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020