Program Doktor Mengabdi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Brawijaya (LPPM-UB) Malang, Jawa Timur, menggandeng Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Desa Tawangrejo, Kabupaten Blitar, mengembangkan wisata konservasi, sehingga perekonomian warga bergerak.

"Kami bekerjasama dengan Pokmaswas di Desa Tawangrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar ini sejak pertengahan 2019, bekerjasama untuk mengembalikan populasi ikan Badher Bang dan mengembangkan jasa pariwisata dengan ikon "Omah Iwak Badher Bank," kata anggota Program Doktor Mengabdi LPPM-UB Malang Sukandar dalam rilis yang diterima di Kediri, Jumat.

Ia mengatakan, dari hasil kerjasama tersebut saat ini lokasi konservasi yang juga menjadi ikon desa tersebut banyak dipadati pengunjung, dengan sudah mencapai 4.109 pengunjung dan diulas oleh 108 pengunjung dengan rata-rata nilai 4,5 (skor antara 1-5).

Sukandar optimistis pada saatnya konservasi akan menyediakan bonus melalui pendapatan dari sektor pariwisata, sehingga roda perekonomian warga juga bergerak.

"Namun keuntungan pertama ialah pada kembalinya populasi ikan Badher Bang yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk sumber protein masyarakat atau bahkan sumber pendapatan dari perikanan perairan umum daratan (PUD)," ujarnya.

Desa Tawangrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar ditembus oleh Sungai Brantas setelah melewati Bendungan Karangkates. Pada awalnya, warga merasakan keuntungan demografi dari menangkap ikan di kali belakang rumah penduduk.

Karena keuntungan ekonomi, penduduk mulai mengejar jumlah atau volume tangkapan dengan menggunakan potas (racun) hingga setrum listrik. Alat bantu tersebut bisa mengumpulkan ikan dalam jumlah banyak dengan biaya yang murah.

Namun, usaha tersebut hanya menghasilkan keuntungan jangka pendek atau sesaat. Populasi ikan di Sungai Brantas yang lokasinya di belakang rumah mereka mulai menurun dan terkuras. Salah satunya jenis ikan Badher Bang, Barbonymus Balleroides.

Untuk itu, warga di desa tersebut membentuk pokmaswas. Mereka menyadari kerugian jangka panjang yang bisa timbul setelah keuntungan jangka pendek dengan menangkap ikan menggunakan racun atau listrik tersebut. Bahkan mereka khawatir akan hilangnya salah satu sumber mata pencaharian sampingan dari menangkap ikan.

Warga tersebut membentuk kelompok yang disebut Pokmaswas Fajar Bengawan. Kelompok tersebut mengklaim melindungi sekitar 200 meter badan sungai dan tertutup dari seluruh kegiatan ekstraktif seperti menangkap ikan. Kelompok tersebut juga secara bergantian memberi pakan ke sungai dengan sisa-sisa nasi rumah tangga.

Setelah melewati proses selama dua tahun, ikan Badher Bang mulai tampak di permukaan sungai, terutama ketika diberi pakan pelllet. Ikan-ikan tersebut juga terlihat sangat jinak sehingga menarik minat warga sekitar hingga meluas ke warga Kabupaten Blitar.

Sementara itu, program Doktor Mengabdi (DM) LPPM-UB tersebut diketuai oleh Dewa Gede Raka Wiadnya (FPIK-UB) yang beranggotakan Agung Pramana (MIPA-UB), Ating Yanuarti (FPIK-UB), dan Sukandar (FPIK-UB).

Upaya mengembalikan populasi ikan badher bang mendapat apresiasi langsung dari Prof Yoshinori Kumazawa, seorang profesor dari Graduate School of Natural Sciences, Nagoya City University saat berkunjung ke "Omah Iwak Badher Bank".

Di masa pandemi COVID-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia, tak terkecuali Indonesia membuat pukulan cukup berarti bagi warga termasuk di desa tersebut. Kondisi tersebut berdampak terhadap aktivitas pariwisata di Omah Iwak Badher Bank.

Namun tim DM LPPM-UB menilai bahwa upaya Pokmaswas Fajar Bengawan Desa Tawanrejo tersebut dalam mengembalikan populasi ikan badher bang (konservasi) dapat menyediakan bonus dari sektor pariwisata.

"Ini dapat menyediakan bonus dari sektor pariwisata jika dikelola dengan baik dan tetap didukung oleh berbagai pihak, baik akademisi pemerintah maupun LSM (lembaga swadaya masyarakat)," ujar dia.

Rencananya, tim DM LPPM-UB akan kembali memberikan dukungan dalam bentuk penambahan sarana pendukung seperti pembangunan aula, pembuatan rakit, pembuatan dermaga (tambatan perahu), pembuatan saung untuk wisatawan dan peralatan protokol pencegahan COVID-19.

Dukungan tersebut diberikan dengan harapan bahwa kondisi pariwisata di "Omah Iwak Badher Bank" tersebut bisa pulih seperti kondisi sebelum pandemi COVID-19 dan dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung. 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020