Pemerintah Kota Malang meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai penyebaran COVID-19, terutama saat memasuki masa libur panjang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada akhir Oktober mendatang.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa pada pekan depan ada libur panjang selama lima hari terhitung mulai 28 Oktober hingga 1 November 2020. Diperkirakan banyak masyarakat yang akan menghabiskan waktu liburan di wilayah Malang Raya.

"Libur panjang mulai 28 Oktober 2020 selama lima hari. Masyarakat harus tetap waspada," kata Sutiaji di Malang, Selasa.

Baca juga: Inspirasi tujuan liburan, sembilan pesona wisata di Malang

Kota Malang merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Timur yang memiliki sektor unggulan untuk wisata kuliner. Keberadaan Kota Malang juga ditopang dengan Kabupaten Malang dan Kota Batu yang memiliki potensi besar di sektor pariwisata.

Sutiaji berharap adanya libur panjang tersebut tidak muncul transmisi lokal penyebaran COVID-19 khususnya di wilayah Kota Malang. Saat ini, Kota Malang sudah masuk dalam zona oranye penyebaran COVID-19.

Baca juga: Rumah sakit lapangan COVID-19 di Kota Malang mulai beroperasi akhir Oktober

Menurut Sutiaji, pada libur panjang kali ini, ada beberapa masukan khususnya untuk sektor perhotelan di Kota Malang agar bisa menyediakan makanan kepada para wisatawan dalam upaya untuk mengurangi aktivitas di luar hotel.

"Ada masukan, hotel-hotel kalau bisa menyediakan makanan sehingga orang tidak keluar. Namun, yang menarik di Kota Malang adalah sektor kuliner. Ini masih kita polakan," ujar Sutiaji.

Baca juga: Angka kesembuhan pasien COVID-19 di Kota Malang capai 85 persen

Saat ini, lanjut Sutiaji, di Kota Malang untuk tingkat kesembuhan pasien konfirmasi positif COVID-19 sudah berada di angka 87 persen. Diharapkan angka tersebut bisa terus meningkat dan penyebaran virus corona bisa ditekan.

Sutiaji berharap dalam waktu yang tidak lama lagi Kota Malang bisa masuk dalam zona kuning penyebaran COVID-19. Untuk menuju zona kuning tersebut, masyarakat diharapkan terus patuh melaksanakan protokol kesehatan.

"Tingkat kesembuhan sudah 87 persen. Kita akan tingkatkan terus, target masuk zona kuning mudah-mudahan minggu depan," kata Sutiaji.

Sebelum terjadi pandemi virus corona, setiap masa libur panjang, Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, atau yang biasanya dikenal dengan sebutan Malang Raya menjadi wilayah yang dipenuhi para wisatawan.

Oleh karena itu, diharapkan masyarakat yang berlibur di wilayah Kota Malang tetap mematuhi protokol kesehatan dan tetap mewaspadai penyebaran COVID-19, karena hingga saat ini pandemi virus corona masih belum berakhir.

"Malang tidak mau oleh-oleh corona," ujar Sutiaji.

Hingga saat ini, di wilayah Malang Raya tercatat ada 3.460 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 3.018 orang telah dinyatakan sembuh, 300 orang meninggal dunia, dan sisanya masih berada dalam perawatan.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020