Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Situbondo Agus Ari Cahyadi mengemukakan bahwa bantuan sosial beras yang didistribusikan kepada KPM PKH merupakan beras medium Bulog dan sudah sesuai aturan.

"Namun, manakala masih ada masyarakat yang tidak puas dengan kualitas beras bisa berkoordinasi dengan pendamping PKH. Nanti pendamping PKH memfasilitasi untuk diberikan stok Bulog yang lain, tapi sepertinya kondisinya sama se-kabupaten, jadi tak perlu ditukar lagi," kata Arik di Situbondo, Senin.

Menurut dia, dengan adanya keluhan dari puluhan KPM PKH di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, yang muncul di media massa itu sudah ditindaklanjuti oleh Dinas Sosial, Bulog dan sejumlah pendamping PKH.

"Di sana kami jelaskan mengenai juknis, beras yang disalurkan merupakan beras medium Bulog yang kualitasnya sama se Kabupaten Situbondo," ujarnya.

Mengenai KPM PKH yang ingin penggantian beras, Arik mengatakan sebenarnya tidak ada masalah ketika memang hendak meminta beras diganti dengan stok yang lain, walaupun sebenarnya kualitas atau kondisi stok sama.

Arik menegaskan bahwa sebelum peluncuran pendistribusian bansos beras KPM PKH Kementerian Sosial itu, beras medium telah dilakukan uji tanak di Dinas Sosial setempat dengan mengundang pihak terkait lainnya.

"Saat uji tanak telah melalui tiga cara memasak nasi sehingga bisa dibedakan jika memasaknya dengan magicom atau cara konvensional direbus di tungku, sehingga uji beras itu masih layak konsumsi," tuturnya.

Bansos beras keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan ini masing-masing penerima memperoleh 45 kilogram untuk alokasi tiga bulan.

Sementara itu, Pimpinan Cabang Perum Bulog Bondowoso membawahi Situbondo Moch Rudy Prasetya mengatakan bahwa jika bansos beras medium yang disalurkan ke KPM PKH terlihat agak semu itu merupakan hal yang wajar.

"Karena beras (tersimpan di gudang Bulog) di atas tiga bulan akan berubah warna. Beras medium itu merupakan dari cadangan beras pemerintah yang dikelola kami kemasi dan disalurkan," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020