Kementerian Dalam Negeri memberikan status kinerja sangat tinggi untuk Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) tahun 2018.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menilai capaian prestasi ini merupakan hal yang sangat positif bagi Pemerintah Kota Kediri karena di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saat ini sangat memahami SOP-nya dan tujuan bekerja-nya lebih terarah. Kinerja dari Pemerintah Kota Kediri lebih fokus terhadap urusan wajib pemerintah daerah dan RPJMD.

"Ditambah lagi saat ini di Pemerintah Kota Kediri ada percepatan-percepatan digital. Contohnya kami sudah mulai melakukan pelayanan secara daring. Menurut saya juga mempermudah. Lalu sistem keuangan juga sudah mulai berubah saat ini bisa up date. Nah itu membuat pemangku kebijakan bisa mengambil kebijakan lebih cepat. Sehingga LPPD-nya pasti akan berdampak lebih bagus lagi," katanya di Kediri, Sabtu.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menerima piagam penghargaan atas prestasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dari Kementerian Dalam Negeri yang diserahkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Pemerintah Kota Kediri mendapat skor 3,4198 dengan status kinerja sangat tinggi berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) tahun 2018. Skor yang diperoleh Kota Kediri ini mengalami peningkatan yang signifikan banding sebelumnya memperoleh skor 3,2769.

Wali Kota menambahkan keberhasilan tersebut dapat dicapai karena kolaborasi yang baik dari seluruh OPD yang ada di lingkungan Pemkot Kediri. Dirinya berharap ke depan semua OPD siap menghadapi tantangan di masa depan.

"Saat ini kan sistem pemerintah juga sudah mulai berbasis elektronik yaitu SPBE. Maka patokan sekarang harus jauh lebih fokus lagi terhadap apa yang akan kita jalankan bersama-sama. Jadi mestinya akan semakin mudah. Karena pasti kita berbicara-nya adalah based on data. Tantangan-nya mau tidak mau harus paham tentang IT sedikit-sedikit. Jadi kita nanti kinerja-nya pasti akan seperti itu," ucap dia.

Mas Abu, sapaan akrabnya juga mengatakan untuk target ke depan, Pemkot Kediri dapat mempertahankan capaian tersebut dan menjadi yang terbaik di Indonesia. Selain itu, apa yang dikerjakan oleh Pemkot Kediri juga berdampak pada masyarakat.

"Jadi data-data yang kami miliki nanti masyarakat tinggal baca saja. Tidak perlu tanya bisa diakses, mau kita seperti itu. Jadi nanti informasi di masyarakat akan mudah di akses. Seandainya nanti masyarakat ada yang ingin beli lahan untuk pertanian, industri itu nanti akan kita sajikan. Itu yang kita ingin kerjakan," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Kediri Paulus Luhur mengatakan capaian prestasi ini dapat diraih dari hasil kerja sama yang baik serta program-program yang telah dibuat dinilai baik.

"Program-program yang dibuat Bapak Wali Kota Abdullah Abu Bakar ini sudah bagus. Kalau kita lihat dari laporan LPPD di tahun 2018 inflasi kita rendah dan prestasi-prestasi kita di beberapa bidang juga cukup tinggi. Jadi di semua indikator yang diatur di LPPD ini harus meningkat. Artinya kebijakan sudah bagus tetapi kalau kinerja OPD tidak bisa maksimal ya hasilnya tidak bisa maksimal. Untuk itu kebijakan yang sudah bagus juga harus didukung oleh kinerja yang baik dari seluruh OPD," kata Paulus.

Paulus juga mengungkapkan ke depan memang ada beberapa hal yang masih harus dibenahi oleh Pemerintah Kota Kediri untuk terus mempertahankan prestasi ini.

"LPPD ini yang dinilai detail. Tidak hanya dilihat capaiannya saja tetapi juga dukungan data yang nampak. Jadi tidak dilihat hasilnya saja tapi juga proses menuju keberhasilan seperti apa. Kita prosesnya sudah bagus hanya ada beberapa saja yang perlu kita benahi," tukas Paulus.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020