Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Madiun tahun anggaran 2021 diproyeksikan sebesar Rp1,003 triliun, tercatat mengalami kenaikan 1,29 persen dari tahun sebelumnya.

"Kenaikannya mencapai Rp12 miliar lebih jika dibandingkan dengan APBD tahun ini," ujar Wali Kota Madiun Maidi dalam kegiatan Rapat Paripurna Penyampaian Nota Keuangan Wali Kota Madiun atas Raperda APBD Tahun Anggaran 2021 di DPRD Kota Madiun, Jumat.

Sedangkan belanja daerah diproyeksikan mencapai Rp1,112 triliun atau defisit sebesar Rp109 miliar. Defisit tersebut akan ditutup dari sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa).

Menurut Maidi, rencana belanja daerah tersebut di antaranya untuk kepentingan program yang mengarah pada penanganan COVID-19 dan pemulihan dari dampak yang ditimbulkan.

Selain itu, sektor kebutuhan dasar masyarakat juga menjadi salah satu program prioritas ke depan. Seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastrukur.

"Pada saat ini kita memang tidak normal karena COVID-19. Sekarang, bagaimana kita bisa menutupnya agar menjadi normal. Karenanya, penggunaan APBD 2021 sudah kita sesuaikan dengan kondisi di lapangan saat ini," kata dia.

Ia menjelaskan, penanganan COVID-19 tersebut terus dilakukan karena pandemi belum tahu kapan akan berakhir. Di sisi lain, pemulihan ekonomi juga terus ditingkatkan sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan.

Wali kota memahami masyarakat pasti ingin sehat. Namun, sisi lain ekonomi yang lemah juga harus diatasi agar tidak berdampak pada masyarakat.

Karenanya, program-program peningkatan kesehatan masyarakat, utamanya untuk pencegahan COVID-19, dipastikan ada dalam kegiatan tahun depan. Seperti, program bantuan bahan makanan, bantuan peningkatan imunitas, hingga bantuan alat kesehatan dan kebersihan serta lain sebagainya.

"Keduanya harus seimbang. Harus berjalan seiring. COVID-19 kita tekan, ekonomi kita tingkatkan," katanya.

Ia menambahkan, pembangunan tempat-tempat baru yang menarik akan berlanjut di 2021 nanti. Pembangunan itu diharap menjadi lompatan perekonomian yang sedang melemah saat pandemi.

Pihaknya menilai, kondisi ekonomi yang tersendat ini akan dapat ditutup dengan lompatan ekonomi dari pembangunan sejumlah tempat unik dan menarik yang saat ini sedang gencar dibangun Pemkot Madiun.

"Kalau kita tidak punya gebrakan, mana mungkin orang mau datang ke sini. Nah, datangnya orang ke Kota Madiun akan menjadi lompatan perekonomian di kota kita," kata Wali Kota Maidi.

Setelah penyampaian nota keuangan terhadap raperda tentang APBD tahun anggaran 2021 oleh Wali Kota Madiun, sesuai tahapan rancangan dan usulan tersebut akan diserahkan ke masing-masing komisi yang ada di DPRD setempat guna dibahas lebih lanjut.
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020