Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), salah satu kontraktor kontrak kerja sama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mendorong peningkatan pendapatan warga Desa Mandangin, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, melalui pelatihan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Manager Regional Office HCML Hamim Tohari dalam keterangan persnya di Surabaya, Rabu, mengatakan program pemberdayaan masyarakat di Pulau Mandangin ini merupakan bentuk tanggung jawab dan komitmen perusahaan kepada warga terdampak melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
"Mudah-mudahan keberadaan HCML bisa memberikan manfaat dan meningkatkan kesejahteraan warga pulau Mandangin," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Mandangin, Saiful Anam, mengatakan mayoritas warga desa adalah pelaku UKM yang memproduksi olahan makanan dan pengemasan secara tradisional.
"Selama ini, mereka hanya mampu menjangkau penjualan di wilayah setempat, namun pascapelatihan oleh tenaga ahli dan konsultan bisnis, hasil produksi olahan makanan UKM Pulau Mandangin bisa bersaing di pasar bebas," katanya.
Ia mengatakan, HCML dalam program itu tidak hanya mendatangkan tenaga pengajar, melainkan juga membantu peralatan usaha mekanik untuk dikembangkan oleh sekelompok pemuda yang menyukai dunia montir.
"Keberadaan HCML untuk masyarakat Mandangin sangat bermanfaat. Perusahaan migas tersebut cukup memberikan warna baru di bidang usaha maupaun peningkatan infrastruktur di desa kami," kata Syaiful.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Manager Regional Office HCML Hamim Tohari dalam keterangan persnya di Surabaya, Rabu, mengatakan program pemberdayaan masyarakat di Pulau Mandangin ini merupakan bentuk tanggung jawab dan komitmen perusahaan kepada warga terdampak melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
"Mudah-mudahan keberadaan HCML bisa memberikan manfaat dan meningkatkan kesejahteraan warga pulau Mandangin," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Mandangin, Saiful Anam, mengatakan mayoritas warga desa adalah pelaku UKM yang memproduksi olahan makanan dan pengemasan secara tradisional.
"Selama ini, mereka hanya mampu menjangkau penjualan di wilayah setempat, namun pascapelatihan oleh tenaga ahli dan konsultan bisnis, hasil produksi olahan makanan UKM Pulau Mandangin bisa bersaing di pasar bebas," katanya.
Ia mengatakan, HCML dalam program itu tidak hanya mendatangkan tenaga pengajar, melainkan juga membantu peralatan usaha mekanik untuk dikembangkan oleh sekelompok pemuda yang menyukai dunia montir.
"Keberadaan HCML untuk masyarakat Mandangin sangat bermanfaat. Perusahaan migas tersebut cukup memberikan warna baru di bidang usaha maupaun peningkatan infrastruktur di desa kami," kata Syaiful.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020